6. Ksatria pribadi
Kereta kuda istana bewarna putih dihiasi oleh logo istana yang bewarna emas itu telah tiba di kediaman Viscont moroel. Ayah selina, Viscont moroel terlihat kaget melihat kunjungan pangeran ketiga kerajaan, Lucas Alexandros Troy di kediaman moroel. Dengan suara terbata-bata, viscont moroel membawa pangeran lucas untuk menunggu di ruang utama kediaman moroel.
Selina yang berpakaian rapi dengan rambut yang dikepang satu menyampingnya itu terlihat cantik dan polos. Penampilan yang sama sekali berbeda dengan penampilan sexy nya di ballroom kerajaan. Dress bewarna pink dengan hiasan renda putih membuat sosok selina tampak anggun dan polos seperti sosok malaikat yang suci.
Pangeran lucas tersenyum kecil melihat selina yang masuk meyapanya diruang utama kediaman moroel.
" Salam kepada pangeran lucas matahari kerajaan. " Tubuhnya membungkuk perlahan untuk memberi hormat kepada lucas. Wajah cantiknya terlihat sedikit kebingungan. " Saya tidak menyangka pangeran yang begitu hebat datang mengunjungi saya ke kediaman moroel. "
Lucas mengontrol tawanya agar tidak pecah ketika mendengar perkataan selina yang begitu alami. Wanita ini berakting dengan sempurna didepan ayahnya sendiri. Wajah itu terlihat terkejut dan bingung seakan tidak menyangka lucas akan mengunjunginya. Walaupun ini semua adalah keinginan selina yang meminta lucas untuk berkunjung di kediamannya.
Baiklah, aku akan bermain denganmu, Lucas memasang wajah lembutnya, suaranya terdengar begitu lembut sehingga membuat para pelayan didalam ruangan itu terpukau melihat sosoknya. " Saya begitu merindukan Lady, sehingga saya datang kemari untuk mengunjungi lady hari ini. "
Viscont moroel terlihat begitu terkejut sehingga teh yang sedang diminum nya itu membuatnya terbatuk.
Mendengar bahwa pangeran lucas merindukan putrinya, tentu saja membuat dirinya tahu bahwa saat ini, mungkin saja pangeran lucas menaruh hati kepada selina putrinya.
"Be.. Benarkah? Saya sangat senang mendengarnya yang mulia. " Wajah selina tampak merona, tindakannya itu seperti wanita yang tersipu malu karena jatuh cinta.
Selina mendekati viscont moroel dan mulai meminta ijinnya. " Ayah bolehkah anda mengijinkan saya untuk berbicara secara pribadi dengan pangeran lucas? Saya ingin membawa pangeran ke ruangan pribadi saya. "
Mendengar permintaan selina yang seperti itu, wajah viscont moroel mengeras, anak perempuannya yang baru melakukan debut dikalangan atas itu bertindak sangat berani. Dengan mengundang lelaki keruang pribadinya. Saat ini viscont ingin menolak selina dengan tegas, namun lelaki yang akan dibawa olehnya itu adalah pangeran kerajaan. Dirinya tidak dapat menolak permintaan selina begitu saja. Mungkin saja ini adalah kesempatan yang baik untuk membuka jalan keluarga moroel agar dapat menjadi besan raja.
"..... Baiklah. " Viscont moroel menjawab selina dengan dingin.
Selina tersenyum dengan lebar sambil mengulurkan tangannya kepada lucas.
"silahkan ikut saya yang mulia"
Tindakannya itu terlalu akrab untuk seorang Lady yang baru kedua kalinya bertemu dengan seorang lelaki. Namun lucas meraih tangan selina, memasukkan jari-jari tangannya diantara jari tangan selina dan menggenggam nya tanpa ragu. Senyuman manis terlihat jelas diwajah lucas.
Keduanya berjalan meninggalkan ruangan itu seperti sepasang kekasih. Para pelayan yang berpapasan dengan mereka di Koridor kediaman moroel terlihat terispu karena sosok indah selina dan lucas yang sangat cocok satu sama lain.
Setelah membawa lucas masuk didalam ruang tamu kamarnya dan memastikan semua pelayan keluar dari tempat itu. Keduanya mulai duduk saling berhadapan dengan mata yang terhubung satu sama lain.
"Akhirnya anda datang juga yang mulia. " Suara lembut manis selina langsung berubah setelah memastikan hanya mereka berdua yang berada didalam ruangan itu. Wajah polosnya itu telah berubah menjadi tajam seperti kucing.
Begitu pula dengan lucas yang telah melepaskan topengnya, wajah kejamnya terlihat jelas dengan tawa liciknya, lucas menyenderkan tubuhnya dengan santai diatas sofa, seakan tidak perduli aturan kesopanan antar bangsawan. "Kedatanganku tidak sia-sia karena aku telah melihat sesuatu yang menarik. "
Selina mengangkat satu sisi sudut bibinya sambil menyenderkan satu lengannya disisi sofa untuk menompang wajahnya. "Lihatlah, bukankah kita begitu mirip? " bola Mata merah selina terus bercahaya.
"Benar.... " Lucas tertawa lepas sambil menganggukkan kepalanya, mata birunya kembali memancarkan kilauan cahaya. Kedua mata itu saling bertautan untuk memastikan diri mereka. "Ada satu hal yang ingin kutanyakan Lady." Lucas menyilangkan kakinya dan memandang lurus kearah selina. " Bagaimana Lady mengetahuinya? Bahwa kita mirip? Bahkan saya tidak menunjukkan hal ini kepada siapapun, bagaimana anda bisa mengetahuinya? "
Lucas telah menyembunyikan sifat aslinya dengan sempurna, dirinya telah berakting untuk membohongi semua orang dengan baik, mulai dari keluarganya, para pelayannya, hingga para bangsawan sekalipun tidak ada yang pernah melihat sifat aslinya maupun pemikiran aslinya.
Selina hanya tersenyum kecil mendengar pertanyaan itu, tidak ada keraguan yang terlihat di wajahnya. Dengan suara tenang, selina menjawab pertanyaan dari lucas. "Mungkin anda bisa mengatakan bahwa sesama orang sakit jiwa, dapat mengenali satu sama lain. Hanya dengan sekali lihat. "
Mungkin ini adalah jawaban yang paling cocok untuk lucas, selina tidak dapat mengatakan bahwa dia telah melihat sifat asli lucas dikehidupan lalunya. Tentu saja setelah melewati waktu didalam kehancuran, selina menjadi mengerti apa yang dirasakan oleh lucas. Dirinya sekarangpun telah berubah, mungkin jika memintanya untuk mengembalikan emosinya yang seperti dulu, itu sudah tidak dapat dilakukan olehnya lagi, karena selina telah lama lupa seperti apakah perasaan itu.
Isi kepalanya telah dipenuhi oleh skenario pembunuhan yang direncanakan olehnya selama bertahun-tahun. Semua perbuatan arden benar-benar membuatnya kehilangan kemanusiaan nya. Dirinya saat ini hanyalah iblis di dalam cangkang manusia.
"Terlalu mirip..... " Lucas menemukan seseorang yang dapat mengerti dirinya, bahkan sifatnya terlihat begitu mirip hingga membuatnya terpukau dengan fakta itu. "Terima kasih karena telah menemukanku. "
"Itu hanya permulaan saja yang mulia, permainan panggung utama sekarang telah dibuka. Apakah yang mulia telah siap untuk menikmatinya? "
"Tentu saja, katakan padaku.... Apa yang akan dipertunjukan dipanggung pertama? "
Selina berdiri dari tempat duduknya dan memutar tubuhnya perlahan sehingga gaun yang dipakainya itu mekar dengan indah. Dirinya melangkah kearah bunga mawar yang ditempatkan didalam vas bunga dan mengambil sekuntum bunga mawar itu. Perlahan selina mendekatkan kelopak mawar itu keatas lilin disamping kamarnya, sehingga api lilin itu mulai membakar kelopak mawar dengan perlahan.
Sambil memegang bunga mawar yang terbakar api, selina melangkah mendekati lucas sambil tersenyum seperti ular yang berbisa.
" Pertunjukan pertama, Lady in fire (wanita didalam api) " Setelah kelopak mawar itu berubah menjadi abu, selina melemparkan batang mawar yang tersisa ditangannya begitu saja keatas lantai. "Targetnya telah masuk kedalam umpan ku dengan sendirinya. "
Lucas tertawa dengan menakutkan. Matanya memancarkan antusias yang menggebu-gebu. Skenario pertama ini membuat hatinya yang bosan menjadi hidup kembali. "Lalu, apa peranku? "
Selina berjalan mendekati rak yang ada didalam ruangan itu. Tangannya mengambil setelan pakaian Ksatria dan wig hitam, setelah itu dia memberikannya kepada pangeran lucas.
"Pakai lah ini dan jadilah pengawal pribadiku. " Perkataan yang tidak masuk akal itu keluar dari mulut selina. Dirinya dengan santai meminta pangeran kerajaan untuk menyamar menjadi pengawal pribadi seorang Lady dari keluarga viscont. Jika orang lain yang mendengarnya mungkin dirinya dan seluruh anggota keluarganya akan dipenggal, karena menghina anggota kerajaan. Tetapi selina tahu, lucas tidak akan menghukumnya. Dirinya juga tidak perduli dengan perbedaan kedudukan mereka. ketika lucas telah menerima jabat tangannya, kedudukan mereka telah menjadi setara.
"Hahahaha" Lucas memegang wig hitam yang diberikan kepadanya sambil tertawa terbahak-bahak. "Seperti biasa, kau sangat tidak sopan ya, Lady selina. "
" Terima kasih"
Bagaimana seorang Lady dapat berterima kasih ketika telah menghina anggota kerajaan? Wajah dan tindakan selina benar-benar tidak kenal takut, seakan kematian bukan hal besar untuknya.
" Terima kasih? Lady tidak takut mati karena menghina anggota kerajaan? " Lucas bertanya dengan setengah bercanda.
Selina hanya tersenyum manis sambil meminum teh yang dihidangkan di mejanya dengan santai. " Kematian bukan hal besar yang mulia, jika yang mulia telah mencobanya satu kali itu hanya akan terasa biasa saja, tidak ada yang spesial."
"Hoh, jawaban sakit jiwa yang sangat sesuai dengan Lady. " Lucas menganggukkan kepalanya karena setuju dengan perkataan tidak masuk akal dari selina.
" Apa yang mulia juga ingin kubelikan pedang Ksatria? Pedang yang mulia terlalu mewah untuk dipakai oleh ksatria pribadi, yang mulia harus memakai pedang biasa. " Selina kembali melanjutkan perkataannya. "dan...Satu hal lagi yang saya tahu dari yang mulia... "
"..... "
" Yang mulia tidak akan membunuh saya. "
Jawaban penuh percaya diri itu membuat lucas tidak dapat berkata-kata. Wanita ini terlalu tahu isi pikirannya.
"Benar." Lucas tertawa kecil.
"Mulai besok anda harus menemani saya dengan identitas baru anda. Saya akan menyiapkan pedang baru untuk anda dan saya harap anda memanggil saya dengan hormat ketika memakai pakaian itu. "
Lucas masih memperhatikan perkataan selina sambil menebak isi rencananya.
"Yang mulia harus berada di dekat saya agar dapat menyaksikan pertunjukan ini secara langsung. "
Ah, ternyata seperti itu. Lucas mulai memahami rencana yang diatur oleh selina. Jika dirinya ingin menjadi penonton didalam pertunjukan selina, tentu saja dia harus berada di dekat selina secara tidak mencolok agar dapat menikmati semua itu. Kepuasan mulai terpancar diwajah lucas. Hal menarik seperti ini telah diatur dengan sempurna untuknya.
"Baiklah." Lucas menjawab dengan wajah puas.
Setelah mereka menyelesaikan pembicaraannya, Selina menahan lucas yang akan kembali ke istana.
" Yang mulia, sekarang temani saya untuk melihat gaun. Apakah anda masih ingat tentang pertanyaan saya mengenai kekayaan anda? "
"Tentu saja. " Lucas menjawab dengan cepat.
" Hari ini adalah saat untuk anda membuktikannya kepada saya. Berapa banyak kekayaan yang anda miliki itu. "
" Butik seperti apa yang ingin Lady kunjungi? "
"Butik madam mariam, kudengar madam mariam yang membuat seluruh gaun yang mulia ratu. "
Butik termahal yang hanya dapat diakses oleh bangsawan terkaya didalam kerajaan. Tentu saja butik itu terkenal karena tempat itu yang merancang semua gaun yang dikenakan oleh ratu.
"Ayo kita kesana sekarang yang mulia. "
" Baiklah. "
Setelah memintanya untuk menjadi pengawal pribadi, sekarang selina mengajaknya untuk mengunjungi butik termahal dikerajaan karzien. Sungguh wanita yang tidak dapat ditebak, walaupun wanita ini bertindak sesuka hatinya, lucas sama sekali tidak merasa marah maupun merasa ingin membunuhnya. Malah dirinya merasa sebaliknya, seakan menemukan mainan yang sangat menarik, sekan membaca buku cerita yang seru. Lucas mendapati dirinya menjadi semakin tidak sabar untuk membalikkan lembar cerita selanjutnya.