Maksud Bai Chuxiao sebenarnya ia ingin mulai dengan berteman dulu dengan Qi Moye. Dengan cara ini, jika Bai Chuxiao bisa memiliki hubungan yang baik dengan Qi Moye di masa depan, jadi ia bisa langsung mampir ke apartemen Qi Moye untuk menumpang makan...
Bukankah lebih mudah karena mereka berdua adalah tetangga? Batin Bai Chuxiao.
Qi Moye tetap diam begitu melihat Bai Chuxiao sedang menawarkan diri seperti seorang sales.
Kemudian Bai Chuxiao menyentuh hidungnya dan berkata, "Jika kamu tidak bicara, aku anggap kamu setuju. Kita akan menjadi teman baik yang berjalan bergandengan tangan di masa depan."
"..." Qi Moye masih tetap diam dan tidak mejawab.
Setelah itu Bai Chuxiao menyerahkan sebuah catatan di tangannya, "Oh iya, ini untukmu."
Akhirnya Qi Moye membuka suara dengan nada bicara yang sedikit menekan, "Apa?"
"Tanda tangan." Bai Chuxiao meletakkan catatan itu di tangan Qi Moye, "Bukankah kamu penggemar kecilku, tapi jangan memanggilku Dewi atau semacamnya. Itu membuatku tidak nyaman. Bagaimanapun juga, sekarang kita adalah teman baik di saat-saat sulit."
"..." Qi Moye hanya diam sambil berpikir, sebelum Zhong Yi mengemas udang karang, Qi Ting berkata bahwa catatan pada kertas berwarna merah muda itu sangat rendahan. Ditambah dengan ucapan Bai Chuxiao ini, akhirnya kini Qi Moye mengerti sesuatu.
Qi Moye mengambil kertas yang terlipat itu. Alisnya sedikit terangkat, namun ia juga tidak menjelaskan kepada Bai Chuxiao.
Tiba-tiba Qi Ting keluar dari kamarnya dengan mengenakan piyamanya, ia melihat mereka sedang mengobrol di depan pintu. Kemudian Ia pun tersenyum dan berkata, "Kakak Bai, apakah udangnya enak?"
"Sangat enak!" Ucap Bai Chuxiao sambil mengacungkan jempol.
"Kalau Paman Ketiga masak lagi, Kakak Bai datang saja untuk makan bersama. Lagi pula aku dan Paman Ketiga tidak bisa menghabiskannya. Hehe..." Kata Qi Ting.
Yes, sesuai dengan harapan! Batin Bai Chuxiao. Kemudian Bai Chuxiao menatap Qi Moye, mata indahnya berkedip sambil tersenyum kepada Qi Moye, "Teman baikku, aku percaya kamu tidak keberatan, kan?"
Setelah mendengar ucapan Bai Chuxiao, Qi Moye memicingkan matanya saat melihat Bai Chuxiao. Dasar wajah kecil tidak tahu malu. Umpatnya dalam hati.
"Terserah." Jawab Qi Moye.
Lagi pula Qi Moye tidak sering memasak, dan hanya sesekali saja.
Dalam hati Bai Chuxiao merasa sangat senang. Dia setuju, sepertinya bos besar mudah dibujuk. Batinnya.
"Paman Ketiga, kenapa kamu tidak membiarkan Kakak Bai masuk?"
"Tidak perlu, aku datang hanya untuk memberimu sesuatu." Kata Bai Chuxiao menjelaskan.
Qi Moye memandang Qi Ting, kemudian ia berkata, "Nanti panggil dia Bibi."
"Tapi aku rasa itu menjadikan Kakak Bai terlihat lebih tua, Kakak Bai itu sangat cantik." Qi Ting pun membuka matanya. Sedikit lebih lebar
"Panggil Kakak saja." Kata Bai Chuxiao setuju.
Meskipun usia Qi Moye hanya dua tahun lebih tua dari Bai Chuxiao, namun Qi Ting memanggil Qi Moye dengan panggilan paman, dan memang seharusnya ia memanggil Bai Chuxiao dengan panggilan Bibi. Tapi, tidak ada gadis yang suka dipanggil Bibi!
Tatapan Qi Moye tertuju pada Bai Chuxiao, "Apa? Kamu ingin menjadi keponakanku, teman baikku?"
"…..." Bai Chuxiao diam tanpa kata, namun ia paham arti ejekan dari tiga kata 'teman baik' ini.
Bai Chuxiao pun berjuang keras, "Anak manis, panggil saja aku Kakak."
Bai Chuxiao tidak suka dipanggil bibi, ia juga tidak ingin dengan mudah menjadi bagian keluarga orang lain!
Qi Moye juga tidak menyangkal, itu tandanya ia menerima hubungan pertemanan dengan Bai Chuxiao. Jadi dengan begitu Bai Chuxiao bisa datang untuk makan!
"Baiklah." Qi Ting mengalihkan pandangannya dan memikirkannya dengan serius. Kemudian ia mengubah kata-katanya, "Bibi Ketiga."
Apa?... Bai Chuxiao hampir saja menyemburkan darah dari mulutnya. Apa-apaan panggilan Bibi Ketiga itu? Batinnya kesal.
Kemudian Bai Chuxiao segera mengoreksi, "Panggil Bibi saja."
Qi Ting pun menjawab, "Baiklah, Bibi Bai."
Paman Ketiga tidak berguna. Batin Qi Ting.
Bai Chuxiao merasa lega, karena panggilan yang terakhir lebih enak didengar. Setelah itu ia pun berbalik dan akan kembali ke apartemennya. Namun pada saat ia berbalik, tiba-tiba ada sebuah catatan yang terjatuh dari sakunya, dengan reflek ia pun membungkuk untuk mengambil catatan yang jatuh itu, kemudian memperlihatkan font tulisan yang ada di dalamnya.
Setelah melihat tiga kata Bai Chuluo di dalamnya, matanya tiba-tiba membelalak. Bagaimana aku bisa memasukkan dua tanda tangan itu ke sakunya? Oh, tidak, aku salah ambil!
Jadi yang ada di tangan Qi Moye adalah tanda tangan Bai Chuxiao sendiri.
Pada saat melihat Qi Moye menundukkan kepalanya dan hendak membuka kertas di tangannya. Dalam hati Bai Chuxiao melarangnya untuk membuka, tidak boleh!
Dengan cepat Bai Chuxiao membuat keputusan, ia langsung melangkah maju, kemudian memegang tangan pria itu secara langsung.