Bai Chenxi ketakutan.
Mengenai hal apa pun, emosi Bai Qinghao begitu dingin dan kaku seperti gunung yang tidak bisa digerakkan. Hanya Fang Xinxin tidak suka terhadap petunjuknya yang membuatnya hampir gila!
Fang Manxue tak bisa memahami situasinya. Ia begitu marah dan cemburu, hingga hendak memuntahkan darah yang berwarna merah segar. "Tuan Bai, tolong jangan marah. Aku akan segera pergi."
Fang Manxue keluar dari kamar itu. Suara sepatu hak tinggi yang dikenakannya terdengar.
Fang Xinxin terlihat begitu bahagia melihat kakaknya meninggalkan ia dan Bai Qinghao dengan segudang kecemburuan.
Dengan kemarahan Fang Manxue, ia tidak berani gegabah di sini. Namun ia bisa meluapkan amarahnya di rumah keluarga Fang saat ia kembali.
Bai Qinghao melirik karpet yang diinjak Fang Manxue dengan penuh rasa jijik. Dengan nada dingin, ia memerintahkan pelayannya, "Ganti karpetnya! Setelah ini, jangan biarkan Fang Manxue masuk ke kamar utama lagi!"
"Baik!" Pelayannya yang berdiri di luar kamar menjawab permintaan Bai Qinghao dengan patuh dan hormat.
Fang Manxue, yang baru saja menuruni tangga merasa sangat marah ketika mendengar Bai Qinghao berkata demikian.
Bahkan karpet yang diinjaknya pun harus diganti! Bai Qinghao benar-benar menghinanya!
Semakin superior seorang pria, semakin ia bernafsu mendapatkannya!
Fang Manxue berpikir bahwa Bai Qinghao sama sekali tidak mengatakan bahwa karpetnya harus diganti karena ia telah memasuki kamar tidur utamanya. Mungkinkah karpet itu kotor dan hanya perlu diganti?
Fang Manxue merasa lebih nyaman ketika memikirkan hal ini.
Pelayan dengan cepat mengganti karpet di kamar tidur utama di istana Bai Qinghao dengan karpet mewah dan bermerek yang terbaru.
Bai Qinghao merasa jauh lebih baik saat ia menginjakkan kakinya di karpet barunya.
Bai Qinghao duduk di tepi tempat tidur. Ia mengangkat telapak tangannya dan memeriksa suhu tubuh di dahi Fang Xinxin. "Kau tidak demam." Namun, Bai Qinghao menatap Fang Xinxin dengan cemas. "Apa kau tidak enak badan?"
"Aku baik-baik saja," jawab Fang Xinxin sambil menggeleng dan berbaring di tempat tidur.
Saat merasakan suhu tubuh dari telapak tangan Bai Qinghao, Fang Xinxin merasa hatinya menghangat.
"Setelah kembali dari rumah sakit, kau tidur cukup lama, sehari semalam," ujar Bai Qinghao.
"Aku sudah lama tidak tidur nyenyak, jadi aku tidur agak lama." Di kehidupan sebelumnya hingga sekarang, Fang Xinxin menderita insomnia setiap malam. Ia sangat menghargai kesempatan di kehidupannya yang baru dan tinggal di istana Bai Qinghao.
"Tidak apa-apa." Suara Bai Qinghao terdengar datar. "Kalau begitu, bangunlah. Pergilah ke ruang makan dan makan di sana."
"Ya." Fang Xinxin menganggukkan kepalanya, "Kau turunlah dulu. Aku ingin membersihkan diri."
Setelah Bai Qinghao mendengar kata-kata yang meluncur dari bibir Fang Xinxin, sosoknya yang tinggi dan tegap keluar dari ruangan.
Pandangan Fang Xinxin tertuju pada koper di sudut kamar tidur.
Itu adalah kopernya, yang dibawanya dari rumah keluarga Fang sebelum 'kawin lari' dengan Bai Chenxi. Koper itu berisi hampir semua dokumen miliknya.
Sekarang kotak itu ada di dalam kamar, dan Fang Xinxin yakin Bai Qinghao yang membawanya kemari.
Fang Xinxin masih mengenakan rok yang dibelikan Bai Qinghao melalui bantuan Liu Li. Ia merasa tidak cocok dan segera berganti pakaian. Fang Xinxin berjalan mendekat untuk membuka koper itu dan menemukan hanya ada satu rok berwarna putih yang sudah dicuci bersih, serta dua set pakaian yang sudah usang, dan juga beberapa benda di atas lantai.
Tak ada satu pun yang bisa dikenakan dengan baik. Semua pakaiannya berbulu. Ini semua adalah milik keluarganya, tidak berharga dan memalukan, sama seperti pakaian yang biasa dikenakannya.
Keluarga Fang tidak pernah membelikan Fang Xinxin baju baru. Namun, Fang Manxue selalu mengenakan pakaian dari merek terkenal di sekujur tubuhnya dan keluarganya selalu membelikannya baju baru, serta memberinya uang saku ratusan ribu yuan.
Baik dirinya maupun Fang Manxue adalah putri keluarga Fang, tapi diperlakukan sangat jauh berbeda ....
Fang Xinxin benar-benar tidak tahu apa yang dipikirkan ibunya.
"Nona Fang, Tuan Muda memerintahkan saya membawa Anda ke sebelah untuk mengambil pakaian," pelayan bernama Ji Qing itu datang dan memberi isyarat kepada Fang Xinxin dengan hormat.
"Aku tak punya pakaian untuk diletakkan di sini … " Fang Xinxin membuka suara. Ia tahu bahwa yang dimaksud Ji Qing dengan tuan muda pastilah Bai Qinghao.
"Anda ikuti saya saja."
Fang Xinxin mengikuti Ji Qing menuju ke kamar sebelah. Kamar itu adalah sebuah ruangan dengan dekorasi yang sama mewahnya. Hal yang paling mencolok adalah adanya sebuah lemari yang dipenuhi dengan pakaian wanita, masing-masing satu potong dan satu set pakaian yang luar biasa. Pakaian itu sangat indah dengan modelnya yang berbeda-beda dan dipajang di dalam lemari.