Chereads / Sistem Kekacauan / Chapter 2 - Chapter. 01 - Bertemu Dengan Guru Besar

Chapter 2 - Chapter. 01 - Bertemu Dengan Guru Besar

Jadi, sebelumnya Mu Chen Xiao telah disiksa oleh Zhao Bingyan hingga dia memutuskan untuk bunuh diri dan bereinkarnasi kembali. Tapi, dia sama sekali tidak sadar kalau dia bukan hanya telah bereinkarnasi tapi, dia juga telah bertransmigrasi dengan orang yang ada di abad 21.

Zaman kuno ini, memiliki pembagian tingkat Kultivasi. Masing-masing itu adalah alam bumi, alam langit dan alam dunia bawah. Semuanya memiliki standar level mulai dari level satu sampai sembilan.

Seorang Kultivator yang berada di alam bumi, disebut Young Master, alam langit disebut sebagai master dan Kultivator yang ada di alam dunia bawah mereka menyebutnya sebagai Grandmaster.

Orang-orang yang mendapat julukan sebagai Grandmaster, sangat jarang ditemukan. Jika telah berdiri dua ratus orang Kultivator di tingkat alam langit, di sana hanya akan ditemukan dua orang yang memiliki kedudukan sebagai Grandmaster di alam dunia bawah.

Karena masih baru, Mu Chen Xiao sama sekali belum menempuh alam apapun. Sedangkan, Zhao Bingyan telah menempuh alam dunia bawah di level empat.

"Rasanya sangat tidak mungkin jika aku akan membunuhnya sekarang. Mungkin, Zhao Bingyan akan menganggapku ini seperti debu yang sangat mudah untuk disingkirkan."

Sebuah rumah yang nyaman dan di dalamnya menyimpan beberapa murid-murid hebat yang rata-rata semuanya adalah Master tingkat tujuh. Wajar saja, Guru besar mereka adalah seorang Grandmaster yang berada di tingkat empat. Bagaimana mungkin mereka akan tetap berada di level yang sama tanpa adanya kemajuan.

Mu Chen Xiao terduduk di atas sebuah tumpukan batu yang ada di sebelah sebuah sungai yang sedang mengalir deras di sana. Dia merasa merendah karena mendapatkan tubuh yang begitu lemah dan sangat tidak berguna.

Orang ini ketika usianya berumur tujuh tahun, dia sama sekali tidak bisa melakukan apapun. Dan bahkan, untuk mengangkat pedang saja dia tidak bisa. Mu Chen Xiao yang payah. Pantas saja kau mudah dimanfaatkan oleh orang lain.

"Anak muda, kamu masih di sini?"

Salah seorang laki-laki putih itu, kembali mendatanginya dengan pedang yang menggantung di atas pinggangnya. Rambutnya lurus, terbawa angin dan sorot matanya yang tampak seperti orang ramah kebanyakan, membuat Mu Chen Xiao merasa pernah bertemu dengan orang ini.

Orang ini adalah Zhao Bingyan, laki-laki putih dan Guru besar dari sekte Hua Jian.

Melihat sikapnya yang mencoba untuk ramah dan akrab dengannya, membuat Mu Chen Xiao semakin jengkel dan marah padanya.

Dia bersikap tenang dan ramah padahal dia yang akan menuduhku dan menyiksaku sampai aku bunuh diri. Huhu,... Sayang sekali aku tidak akan percaya dengan senyum palsumu itu!

Masih dengan wajah yang sama, Zhao Bingyan duduk di sebelah Mu Chen Xiao. Dengan tenangnya dan tanpa menyimpan dendam apapun, Zhao Bingyan meletakkan salah satu telapak tangannya di atas kepala Mu Chen Xiao dengan sangat lembut.

"Anak muda, aku belum mengenal jelas tentangmu. Siapa namamu?"

Zhao Bingyan berkata dengan lembutnya pada Mu Chen Xiao. Hanya karena dia terlihat seperti anak kecil yang ditelantarkan, apakah itu akan berpengaruh pada mental dan sifat aslinya?

"Mu Chen Xiao, Tuan."

Zhao Bingyan tertegun. Dia sedikit tertawa sambil menutup-nutupinya sebelum dia kembali berkata, "Jadi, namamu Mu Chen Xiao? Bagaimana aku bisa memanggilmu, ya? Mungkin jika aku memanggilmu dengan sebutan Xiao'er, apakah kamu akan senang?"

Mu Chen Xiao tertegun dan sempat melebarkan senyumannya sebelum menjawab, "Tentu Tuan. Aku pasti senang mendapatkannya."

Zhao Bingyan kembali menunjukkan senyum lembutnya sebelum dia berkata, "Kamu jangan memanggilku ini seperti majikan bagimu. Panggil aku Guru Besar Zhao. Mulai sekarang hubungan kita adalah Guru dengan murid."

Mu Chen Xiao terdiam sesaat karena merasakan adanya keanehan saat dia berbicara dengan Zhao Bingyan.

Kesalahannya adalah, dia membiarkan senyum lebarnya ditunjukkan pada Zhao Bingyan yang telah menjadi target utamanya saat ini.

Ini sangat salah! Seharusnya, aku membiarkan Zhao Bingyan sengsara seumur hidupnya tapi, mengapa dia seolah-olah bertindak seenaknya?!

"I-iya Guru besar Zhao. Xiao'er senang mendengarnya." Ucap Mu Chen Xiao dengan senyum palsu yang dia tunjukkan sekali lagi.

Zhao Bingyan kembali meletakkan telapak tangannya di atas kepala Mu Chen Xiao sebelum dia kembali berkata, "Pembelajaran pertamamu akan dimulai besok. Jadi, bersiap-siaplah. Aku yang akan langsung membimbing mu."

Zhao Bingyan kali ini benar-benar telah memenangkan dirinya. Bukan hanya wajahnya yang sangat ramah akan tetapi, ajakannya boleh juga. Dia membiarkan murid lamanya untuk belajar sendiri demi mementingkan orang baru seperti dirinya.

"Hahaha,... Mungkin ada jalan lain selain membunuhnya sepuluh tahun kemudian." batin Mu Chen Xiao yang diam-diam merencanakan sesuatu.

"Kalau begitu, aku pergi. Ada beberapa hal yang harus aku lakukan di sekte." Zhao Bingyan berkata sambil berjalan pergi meninggalkannya di tempat yang sama.

Tiba-tiba saja, setelah Zhao Bingyan pergi kembali ke sekte, layar monitor itu kembali muncul di depan wajahnya dan menyampaikan suatu berita bagus untuknya.

[[ Mendapatkan perhatian Zhao Bingyan poin B bertambah +100 ]]

[[ Jumlah poin akhir menjadi +1100 ]]

"Semudah itukah untuk mendapatkan poin?! Jika aku kembali merebut perhatian Zhao Bingyan, apakah aku akan mendapatkan poin tambahan?"

[[ Sistem berhak untuk menambah dan mengurangi poin Anda. ]]

Mu Chen Xiao mengelus dagunya. Dia berpikir sebelum kembali berkata, "Bagaimana jika poin yang aku gunakan habis. Aku sama sekali belum memakai poin ku untuk melakukan sesuatu."

[[ Sistem akan memberikan penawaran jika terjadi masalah. Jika poin habis di gunakan, Anda akan sepenuhnya mati. ]]

Kali ini aku akan mati dua kali. Lalu, apa yang terjadi dengan tubuh asliku? Apa yang terjadi selanjutnya?

Zhao Bingyan mungkin ramah untuk saat ini namun, siapa yang akan menduga sifatnya sepuluh tahun mendatang. Lagipula, pasti ada seseorang yang akan datang di kemudian hari dan akan menjadi musuh terbesar Mu Chen Xiao.

Aku tidak mungkin bisa mengecewakan pemilik tubuh ini.

Mu Chen Xiao kembali beranjak dari tempat yang sebelumnya. Dia berjalan kembali ke sekte dengan tanpa membawa apapun di tangannya.

Namun, tiba-tiba saja dia berhenti di tengah hutan karena merasa telah mendengar sesuatu yang seperti sedang mendekatinya.

Dia begitu memperhatikan sisi kanan dan kirinya dengan jelas hanya untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya sejak tadi. Dan ketika dia masih berhenti di tempat yang sama, tiba-tiba saja seseorang menjatuhi dirinya dari atas pohon. Dan itu berhasil membuat Mu Chen Xiao diam sesaat setelah orang ini membebaninya dengan berat badannya yang begitu besar.

"Aduh,... Dasar tidak tahu diri! Cepat bangun! Ingin membuatku mati lebih cepat?!" Bentak Mu Chen Xiao pada seseorang yang saat ini sedang menindihnya.

"Berani sekali kau orang baru! Kau yang tidak tahu diri di sini!"

Suara ini adalah suara seorang anak laki-laki. Terasa familiar dengannya namun, pada akhirnya sistem memberitahukan dirinya mengenai anak laki-laki yang saat ini sedang menindihnya.

[[ Zhao Wei Lu adik laki-laki dari Zhao Bingyan dengan usia 8 tahun. ]]

Zhao Wei Lu adik laki-laki dari Zhao Bingyan? Dia adalah laki-laki yang sangat mudah bersahabat dan satu-satunya orang yang menyelidiki kasus tentang pembunuhan terhadap Ayahnya agar Mu Chen Xiao tidak dihukum oleh Zhao Bingyan.

Jadi, dia adalah protagonis Zhao Wei Lu, satu-satunya penolong bagi Mu Chen Xiao?