Ardi menyambar benda pipih yang ada di atas meja kerjanya. Saat waktu makan siang, pria tampan itu tak seperti biasanya. Ia melakukan shalat empat rakaat di waktu Dzuhur. Tentunya itu adalah suatu kegiatan yang sangat jarang Ardi kerjakan di setiap harinya. Tetapi, setelah ia bertekad dan niat dalam hatinya dengan tulus, ikhlas dan karena Allah, pria tampan itu mulai tertarik lagi dengan yang namanya shalat.
Bukan hanya karena ia tahu jika shalat memang kewajiban setiap muslim dan muslimah. Tetapi, karena ia juga selalu mendapat dan merasakan ketenangan saat ia melaksanakan shalat. Ibarat air keruh yang ditambah dan disiram dengan guyuran hujan, otomatis air itu akan berubah menjadi jernih kembali.