Safira beranjak dari tempat tidurnya saat mendengar azan berkumandang di masjid dekat rumahnya. Seketika panggilan shalat itu menggiringnya untuk cepat mengambil wudhu. Entah mendapat kekuatan dari mana sehingga membuatnya sangat berbeda dari hari kemarin. Di mana sebelumnya ia yang selalu menunda-nunda waktu shalat, kini ia sangat semangat dan lebih tepat waktu menuju Allah.
"Aku ingin seperti Umi Jannah, beliau sangat ramah, cantik dengan busana muslimahnya, pintar, berwibawa dan memiliki kemuliaan. Aku juga ingin seperti ibuku, beliau sangat sabar dalam mendidik dan membesarkanku. Dan yang paling kuinginkan adalah ... aku ingin seperti Sayyidatina Khadijah binti Khuwailid. Yaa Allah! Sanggupkah aku...." Safira membekap mulutnya sendiri. Mungkin ia terlalu lancang mengatakan semua itu.