Suasana semakin mencekam di dalam ruangan yang beraroma kan bukhur arabiah. Lantunan sholawat dan ayat-ayat suci Al-Quran beberapa kali Ustadz Uwais ucapkan dari lisannya. Suasana di pagi hari itu seakan terasa panas oleh sosok wanita yang saat ini sedang dalam proses peruqyahan.
Ardi yang manusia awam dan nyaris tak pernah menyaksikan bagaimana seseorang yang sedang diruqyah tampak syok dan nyaris tak bisa bernapas dengan tenang. Manik matanya tampak membulat penuh saat melihat mantan kekasihnya meraung dalam tangis dan sesekali memuntahkan apa saja yang ada di dalam mulutnya.
"Allahu Akbar!" pekik Ustadz Uwais sambil menghempaskan sehelai sorbannya pada punggung Safira.
"Aaaaaaaaaaaaaa!" Safira menjerit sejadi-jadinya saat sorban putih itu menghempas punggungnya.
"Firaaaa!" Ardi pun tak bisa tenang dan begitu khawatir melihat keadaan mantan kekasihnya yang porak poranda.