Umi Jannah tersenyum hangat. Begitu pun dengan Abah Zakaria dan Ammah Tatu. Sementara Sarah kini tampak menundukkan wajahnya tak sanggup menatap wajah tampan pria idamannya itu.
"Tidak apa-apa, Nak. Walau telat dua puluh empat jam pun, kami siap menunggumu. Hehehe," ucap Abah Zakaria sedikit bergurau.
Ustadz Uwais tersenyum kikuk dan merasa tersindir. Mungkin karena ia terlalu lama berada di masjid tadi.
"Kami kira kau nyasar, Wais," timpal Ammah Tatu.
Ustadz tampan itu membulatkan matanya dan tersenyum tipis, "Kebetulan, tidak, Ammah!" jawabnya.
Sarah ingin tertawa mendengar ucapan Ammah-nya yang to the point. Ditambah dengan jawaban Ustadz Uwais yang simple dan datar. Tetapi, tentu saja ia harus menahan tawanya agar tidak meledak.
"Ya sudah, sebaiknya sekarang kita langsung makan saja. Ini bintang tamunya sudah datang," ucap Abah Zakaria yang lagi-lagi membumbui dengan candaan.