Safira mengangguk pelan setelah menyeruput teh hangat di tangannya. "Iya, Mi. Sekarang sudah malam, Umi, Ibu, Ayah dan Indah harus istirahat juga."
"Iya, Neng. Tapi, kalau ada apa-apa, atau butuh apa-apa, langsung telepon saja, ya," ucap Umi Jannah.
Safira mengangguk lagi. Tak berapa lama suaminya kembali dengan wajah dan rambut yang basah sebagian. Bayi mungil yang tampan itu pun siap untuk diazankan.
"Sudah siap?" tanya Safira seraya tersenyum manis.
Ustadz Uwais mengangguk. "Siap, istriku!" Menjawab penuh percaya diri.
Safira tersenyum. "Si dedek juga sudah siap untuk diazankan." Ia pun melirikkan matanya pada bayi mungilnya yang tidur di sampingnya.
"Maa syaa Allah. Kalau gitu sekarang Abba langsung azan saja, ya," ucap Ustadz Uwais yang sudah bersiap.