Ardi mengajak Aisyah duduk di bangku. Perbincangannya dengan Indah tentu belum selesai. Ia ingin memastikan jika Indah akan menemui Safira untuk minta maaf dan memperbaiki semuanya.
"Indah, kapan kau akan menemui Safira?" tanya Ardi dengan tatapan seriusnya.
Indah terdiam dan menundukkan wajahnya. Tentu ia belum memikirkan kapan akan menemui seorang sahabat yang sudah ia sakiti itu. Tidak, bukan lagi disakiti, tapi sudah didzolimi dan dijahati. Sungguh keterlaluan! Ulama mana yang tidak mengharamkan berbuat dzolim. Apa lagi sampai menemui seorang dukun lalu memintanya untuk mengirim guna-guna pada seseorang yang tidak tahu apa-apa seperti Safira.
"Entahlah." Hanya kata itu yang keluar dari mulut Indah. Sangat singkat dan mengandung seribu kebingungan.
