Safira terbangun dari tidurnya. Selepas shalat subuh, ia langsung merebahkan dirinya kembali di atas ranjang. Memejamkan mata yang terasa masih berat. Lelah yang ia rasakan tentunya membuat dirinya ingin bersantai dan menyeberangi lautan mimpi. Sang suami yang pengertian pun tak melarangnya untuk kembali terpejam ba'da shalat subuh. Ya, karena Ustadz tampan itu memaklumi keadaan istrinya. Apa lagi, saat ini kan Safira sedang hamil muda. Sesuai dengan pesan dokter dan pesan-pesan orang-orang yang menyayanginya, ia harus sigap menjaga dan melindungi istrinya.
"Ya Salam, aku benar-benar tidur ternyata," ucap Safira seraya mengucek matanya.
Dua bola matanya kini melirik pada benda bundar yang menempel di dinding. Beberapa angka berderet di sana. Jarum pendek di benda itu kini menunjukkan ke angka tujuh. Dua jam sudah ia terpejam selepas shalat subuh.
