Kang Jamal gegas bangkit dari duduknya saat manik matanya menangkap sosok lelaki paruh baya yang masih segar dan kekar. Ya, ia sedikit kaget karena tiba-tiba saja Abah Zakaria berdiri di hadapannya. Ia yang sedang termangu dan menatap kosong pada halaman rumah Sarah pun sontak saja menatap kaget.
"Maa syaa Allah, ada pemuda tampan rupanya di sini," ucap Abah Zakaria seraya tersenyum hangat.
Kang Jamal tampak salah tingkah dan mengulum senyum tipis. Gegas ia pun menyambar tangan Abah Zakaria lalu mencium bulak balik penuh takdzim. Akhirnya ia bertemu juga dengan sang pemimpin di rumah itu. Bagaimana jadinya jika ia sudah melanjutkan perjalanannya ke pondok pesantren As-Salam. Mungkin Abah Zakaria akan sedikit kecewa dan menganggapnya kurang sopan lantaran tidak mampir dan menemuinya.
"Assalamu'alaikum, Abah," sapa Kang Jamal yang sedikit kaku.