Safira dan Ustadz Uwais keluar dari kamar mereka. Gema takbir masih terdengar dan akan terus terdengar. Kini, sepasang suami istri itu berjalan menuju sebuah kamar. Ya, tentunya kamar sang Umi.
"Assalamu'alaikum," ucap Ustadz Uwais dengan Safira secara bersamaan.
Hening, tak ada yang menyahuti dari dalam. Tentu saja hal itu membuat Ustadz Uwais kembali mengucapkan salam. "Assalamu'alaikum!" Sekali lagi. Namun, tetap hening.
"Kok Umi nggak nyahutin ya, A?" ucap Safira dengan ekspresi cemas.
Ustadz Uwais menggeleng kecil. Ia memang tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Uminya di dalam kamar. Namun, iya yakin sang Umi kini sedang berkhalwat dan merenung mengingat sang suami.
"Aa juga kurang tahu, Neng. Tapi, jangan khawatir, ya. Umi pasti ada di dalam dan baik-baik saja. In Syaa Allah," jawab Ustadz Uwais dengan tatapan tenangnya.
Safira tampak mengangguk pasrah. Namun, tetap saja ada sebuah rasa cemas di hatinya. Pasalnya, tak terdengar apa-apa di dalam kamar Uminya.