Ardi tersenyum dan mengangguk. "Iya, A. Tidak mungkin Ardi membuang waktu yang begitu berharga ini. Hehe."
Ustadz Uwais tersenyum hangat. "Benar, Kang. Apa lagi di bulan Ramadhan ini sangat dilimpahkan ribuan kebaikan oleh Allah subhanahu wa ta'ala. Silaturahmi sangat perlu kita lakukan agar tetap mempererat ukuwah persaudaraan umat Islam."
"Ya, karena silaturahmi adalah sebuah jembatan untuk kita menuju surga," timpal Abah Zakaria.
"Aamiin Allahumma Aamiin," ucap Ustadz Uwais.
"Sudah hadir sedari tadi, kenapa baru muncul ke hadapan Aa?" tanya Abah Zakaria pada Ardi. Tentunya dengan suara yang lembut dan hangat.
Ardi tersenyum kecil dan menunduk malu. Tentu saja karena ia menunggu moment sepi seperti ini. Sebab, ia malu jika harus bergabung dengan para donatur lainnya yang lebih senior dan lebih tinggi derajatnya dibandingkan dirinya.
"Anu, Bah. Tadi itu ... saya lihat, Aa masih sibuk berbincang dengan Habib," jawab Ardi.
