"Bu, Yah," sapa Safira seraya menyalami tangan kedua orang tuanya. Begitupun dengan Ustadz Uwais, ia mengalami tangan kedua mertuanya.
"Sehat, Nak?" tanya Bu Kartika dengan lembut dan hangat.
"Alhamdulillah sehat, Bu." Safira duduk di dekat kedua orang tuanya.
"Alhamdulillah, ini Ibu bawakan apem putih kesukaanmu, Nak. Tadi sudah Ibu bagi untuk Umi dan para santri," ucap Umi Jannah seraya memberikan sebuah Tupperware berisi apem putih buatan dirinya.
"Wah, alhamdulilah. Enak sekali ini, Bu," sorak Safira yang tampak gembira.
"Apa itu, Neng?" tanya Ustadz Uwais.
"Ini, A. Apem putih. Aa suka nggak?" Safira membuka tutup Tupperware yang ada di hadapannya.
Ustadz Uwais menatap serius pada apem putih di hadapannya. "Oh, ini. Suka saja sih, Neng."
"Alhamdulillah kalau Aa suka. Ini Ibu yang bikin," ucap Bu Kartika.
"Uwais mah apa saja suka, Mbak. Apa lagi sama putri Mbak, sukaaa banget," timpal Umi Jannah seraya tersenyum usil.