"Neng, Aa berangkat, ya," ucap Ustadz Uwais berpamitan pada istrinya. Ya, sore ini Ustadz tampan itu akan mengisi tausiah di sebuah acara buka bersama.
"Iya, A. Benar Aa nggak mau bawa takjil dari sini?" tanya Safira penuh perhatian.
Ustadz Uwais tersenyum manis. "Tidak usah, sayang. Terima kasih atas perhatiannya, ya, istriku. Di sana juga pasti banyak makanan. Jangan khawatir, ya." Ia pun mengusap lembut puncak kepala istrinya.
"Oh, baiklah kalau begitu, A. Hati-hati ya, suamiku," balas Safira seraya menatap manja dan hangat.
Ustadz Uwais mengangguk mengiyakan. "Iya, istriku." Ia pun mengecup hangat dan penuh cinta kening istrinya.
Safira tersenyum. Dengan penuh hormat ia meraih tangan suaminya lalu mengecup punggung dan telapaknya. Setelah itu ia pun mendaratkan bibirnya pada kening suaminya.
"Assalamu'alaikum," ucap Ustadz Uwais sebelum benar-benar pergi.
"Waalaikumsalam warahmatullahi wa barakatuh," balas Safira dengan lembut dan penuh hormat.