Acara demi acara telah selesai dilaksanakan. Safira tampak bahagia dengan statusnya saat ini. Para tamu yang kebanyakan adalah tetangga separuh sudah membubarkan diri masing-masing. Namun, ada juga yang masih memilih mengobrol di pelataran rumah Safira. Ustadz Uwais sendiri kini sedang mengobrol dengan Umi dan kedua mertuanya. Sementara Safira, ia tampak sudah masuk ke dalam kamar sedari tadi.
"Jadi, in syaa Allah Safira akan tinggal di tempat tinggal kami, Bu, Pak. Apakah Bapak sama Ibu mengizinkan?" tanya Ustadz Uwais dengan tatapan seriusnya.
Bu Kartika dan Pak Usman tampak saling beradu pandang. Tentu saja keduanya harus saling sepakat dan setuju. Sejurus kemudian, keduanya mengangguk mengiyakan.
"Tentu saja kami mengizinkan, Aa. Bagaimanapun, kini Safira sudah menjadi milik dan tanggung jawab Aa," jawab Pak Usman dengan lembut.
Ustadz Uwais tersenyum. "Sudah jadi mantu, tidak usah manggil Aa atuh, Pak. Hehe." Ia terkekeh kecil.