Umi Jannah manggut-manggut tanda mengerti. Ia sendiri merasa jika dirinya memang sudah terlalu egois. Ya, karena ia sendiri yang sangat semangat dan bersikeras untuk menikahkan Ustadz Uwais dengan Sarah.
"Aku juga mengerti sekarang, Tu. Itu sebabnya aku minta maaf pada kalian." Umi Jannah bicara lirih.
Ammah Tatu tersenyum, "Tidak apa-apa, Mbak. Sudah lah tidak usah terus-terusan dibahas. Yang lalu biarlah berlalu. Kini, harusnya kita bahas hal yang akan tiba," ucapnya penuh pengertian.
Umi Jannah mengangguk. Ustadz Uwais tersenyum lalu membuang napasnya lega. Ya, akhirnya semua masalah satu persatu dapat diselesaikan. Ia sungguh tak ingin ada hati yang dendam dan tersakiti. Ia hanya ingin semuanya berjalan dengan lancar dan saling memaafkan juga memahami.
"Nah, kalau wanita itu sendiri, apakah sudah tahu soal perasaan kamu, Nak Uwais?" tanya Abah Zakaria sambil menatap serius pada Ustadz Uwais.