"Umi minta maaf ya, Neng. Jika saja Uwais tidak jatuh cinta pada wanita lain, Umi pasti akan tetap memintanya untuk menikahimu," ucap Umi Jannah dengan tatapan sendu.
Sarah mengangguk kecil sambil tersenyum. Ia sendiri sudah semakin ikhlas dan akan berusaha menjaga hatinya. Mungkin setelah ini ia akan Istiqomah dengan kegiatannya mengajar di pondok pesantren milik kedua orang tuanya.
"Tidak apa-apa, Umi. Sarah sungguh baik-baik saja. Umi santai saja, ya. Sarah jadi tidak enak kalau Umi minta maaf dan merasa bersalah pada Sarah." Sarah bicara sambil meremas ujung hijabnya.
"Umi memang sangat merasa bersalah, Neng. Pasalnya, Umi yang sudah menjodohkan kalian berdua. Dan, Umi juga yang sudah meminta Neng Sarah untuk tinggal di sini dengan bertujuan agar Uwais bisa membuka hatinya padamu. Tapi nyatanya...." Umi Jannah menangkupkan kedua tangannya pada wajah cantik Sarah.
Sarah menatap sayu dan seketika kedua manik matanya kembali berkaca-kaca.