Ustadz Uwais mengusap wajahnya kasar. Ia sangat bingung dan kalut saat ini. Di satu sisi ia tak ingin menyakiti Uminya, namun di sisi lain ia pun tak ingin menyakiti Sarah dengan perasaannya pada Safira.
"Bagaimana ini? Apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya pada Umi?" gumam Sarah dalam hati.
Umi Jannah menatap intens pada kedua insan di sana. Ia sangat heran dan tak habis pikir pada muda mudi yang menolak perjodohan di antara keduanya.
"Kenapa diam? Apa perbedaannya? Hanya butuh saling mengerti agar tidak terlalu sulit, bukan?" desak Umi Jannah yang tampak menyindir.
Sarah dan Ustadz Uwais tampak saling beradu pandang. Sejurus kemudian mereka pun saling mengangguk setelah saling memberikan isyarat.
"Maaf, Umi. Tapi putra Umi sudah memiliki perasaan pada seseorang. Dan hal ini yang membuat kami setuju kalau perjodohan ini harus dibatalkan," ujar Sarah dengan jelas dan tegas.