Hanifa, Kang Jamal dan Atun tampak masih menatap heran dengan seribu pertanyaan di benak mereka. Pasalnya, Ustadz Uwais tak terlihat memandang Sarah, ia lebih terpesona memandang Safira yang juga memandangnya penuh cinta. Sementara Sarah, tentu saja ia tidak tahu kalau ternyata sang pemuda idamannya itu memandang wanita lain selain dirinya. Dan ia, hanya menunduk dan mengira bahwa Ustadz Uwais sedang memandang kagum pada dirinya.
Begitulah cinta dan mata. Mereka seakan tak bisa terpisahkan ketika dua insan saling berada dalam satu tempat yang sama. Mata menatap karena ada ketertarikan pada insan yang dicinta.
"Allahu Akbar. Ada apa ini? Kenapa Aa Uwais memandang Teh Fira, ya?" ucap Hanifa dalam hati.
"Lho lho lho, kok Aa Uwais malah memandang Teh Fira, ya?" gumam Atun dalam hati.
"Aduh aduh aduh! Sepertinya memang benar dugaanku. Si Aa teh jatuh cinta sama Teh Fira." Kang Jamal turut berargumentasi dengan hati dan pikirannya.