Hari ini, Safira kembali ke pondok pesantren As-Salam. Bukan dengan ibu atau ayahnya. Kali ini ia kembali diantar oleh mantan kekasihnya yaitu Ardi. Bukan tanpa sebab ia diantar oleh Ardi, karena sang ayah yang tak bisa ambil cuti dengan berbagai alasan apa pun. Sedangkan sang ibu hari ini bantu-bantu di rumah pak RT karena putrinya akan menikah. Jadi, dengan terpaksa ia meminta tolong pada Ardi untuk mengantarkannya ke pondok pesantren As-Salam.
"Maaf ya, Mas. Aku selalu merepotkan," ucap Safira dengan tidak enak hati.
Ardi tersenyum hangat. "Tidak apa-apa, Ra. Selagi aku masih mampu, tak ada kata repot untuk menolongmu," jawabnya sambil menyetir.
Safira tersenyum manis dan merasa senang. Namun, walaupun begitu ia tetap saja merasa tidak enak pada Ardi yang kali ini kembali mengorbankan pekerjaannya yang mungkin berpotensi mengurangi nilai kedispilnannya dalam melaksanakan pekerjaannya.