Ammara mengedarkan pandangannya ke segala arah. Sejak kemarin, ia sedikit resah saat mengakui jika dirinya ingin berteman dengan Safira. Bagaimana kalau Safira menertawakan dirinya nanti? Bagaimana kalau Sambas sudah menceritakannya pada Ardi atau bahkan pada Safira sendiri? Tentu saja ia akan sangat malu.
"Honey, kamu yakin cuma mau ngundang Fira aja? Gak ada niat yang lain, 'kan?" tanya Ammara penuh selidik.
Sambas mengangguk sambil tersenyum manis, "Iya, honey. Memang kamu mau aku ngapain lagi selain ngundang? Mau lihat aku nyatain cinta lagi sama dia?" jawabnya mengandung desakan dan ejekan.
Ammara mengerucutkan bibirnya kesal, "Enggak! Enak saja kamu! Lebih baik gak usah nikahin aku deh kalau gitu," sungutnya sambil memutar bola matanya malas.
"Yang benar? Kamu gak akan menyesal kalau kita batal nikah? Dan, sepertinya karma dari Safira berlaku padamu jika kita benar-benar tidak jadi nikah. Astaga," seloroh Sambas sambil menatap usil pada calon istrinya itu.