Nadia sudah sampai di sekolah, dan kini terlihat ada Rafa yang sedang menunggunya di depan kelas. Senyum tipis terukir di wajah tampan Rafa ketika melihat Nadia yang berjalan menuju kelas. Remaja laki-laki itu benar-benar senang ketika tahu bahwa Nadia tidak terlambat ke sekolah hari ini.
Sementara Nadia yang menyadari kehadiran teman laki-lakinya itu hanya bisa membalas senyuman manisnya meski di dalam hatinya benar-benar terasa sangat sesak ketika ia masih bisa menyadari bahwa mungkin dirinya dan Rafa tidak akan bisa bersama selagi masih ada Bianca di antara mereka.
Merasa tidak sabar, Rafa berlari kecil menghampiri Nadia.
"Untukmu..." Rafa menyodorkan sebotol minuman dingin.
Nadia sama sekali tidak mengerti kenapa Rafa memberikan minuman dingin kepadanya padahal ini masih pagi.
"Tidak. Terimakasih," tolak Nadia sambil tersenyum.
"Aku tidak menerima penolakan," Rafa meraih tangan Nadia dan memberikan minuman itu.
"Kamu ini.." gerutu Nadia.
