Nadia masuk ke dalam rumah, lalu di sambut oleh Bianca yang bersendekap santai sambil bersender di tembok ruang tamu. Gadis cantik itu tersenyum miring melihat Nadia yang baru saja menutup kembali pintu rumahnya.
Sementara Nadia yang menyadari keberadaan sang adik itu menelan ludahnya sendiri karena takut. Sudah bisa Nadia ketahui bahwa Bianca pasti akan mengomelinya atau bahkan mungkin saja akan benar-benar sangat marah besar kepadanya.
"Kamu belum tidur, Bianca?" tanya Nadia yang berjalan mendekati adik tirinya itu.
Bianca menghela nafas sejenak, lalu ikut berjalan mendekati Nadia. Mengetahui sang adik mulai mendekatinya, gadis itu langsung berhenti dan seakan mematung di tempatnya.
"Darimana saja kamu? Apa kamu tidak lihat sudah jam berapa ini? Kamu seharusnya sudah pulang sejak satu jam yang lalu bukan?" tanya Bianca bertubi-tubi.