"Ah, menyebalkan sekali!" desis Marc sembari membersihkan darah dari tangannya.
Marc dan Earl berhasil membunuh mangsa yang ada dihadapan mereka.
Jelas mereka merasa benar-benar senang.
Sedangkan Earl yang sedari tadi mengamati mangsa yang sudah terbaring naas di lantai mulai buka suara, "Ku pikir ini akan menjadi yang terakhir untuk kita, Marc. Mengingat kau akan menikah, begitupun dengan ku - kita tak mungkin terus menerus seperti sekarang ini," tutur Earl.
Entah mengapa kali ini Earl dapat berpikir jernih, dirinya memang merasa senang melakukan hal itu, namun dirinya pun tak bisa terus menerus melakukan itu - rasanya terlalu rumit dilalui, apalagi ada banyak kemungkinan yang Earl pertimbangkan.
Termasuk, bagaiamana jika Hailey tau dan Bagaimana jika Hailey merasa kecewa, Earl benar-benar tak ingin membiarkan itu terjadi, mungkin pula karena dirinya benar-benar mencintai, tak heran jika Earl tiba-tiba berpikir seperti itu.