Marc memijit pelipisnya pelan sembari sesekali memeriksa berkas, langkahnya membawa pria itu berjalan kesana-kemari, mengerjakan apapun yang bisa pria itu kerjakan secara bersamaan.
Kalut? Tentu saja, dirinya baru saja pulih dari traumanya, namun harus dipertemukan dengan berbagai tugas perusahaan yang menumpuk.
Tak masalah sebenarnya.
Disisi lain, Katrin baru saja memasuki kamar, perempuan itu berjalan menghampiri Marc dan memeluknya dari belakang, "I Miss you, Marc..." gumamnya yang masih dapat didengar oleh Marc.
Mendengar itu, Marc tersenyum, lantas membalikan tubuhnya hingga kini keduanya saling berpelukan satu sama lain.
"Kau tau, sayang. Dulu— kisah cinta Papa dan Mama tidak seindah kisah cinta kita, tapi mengapa kisah cinta kita begitu manis, hm?"
"Tapi untuk kisah persahabatan, Mama selalu berhasil--
Flashback on