"Kak Earl? Apa aku boleh masuk?" tanya Katrin dari luar ruangan.
Ya, untuk beberapa hari ini Earl berada di mansion kedua orangtuanya, karena memang untuk beberapa hari ini Marc dianjurkan untuk tetap tinggal di dalam kamar.
Bukan atas anjuran dokter, melainkan anjuran Earl.
Earl mengatakan, jika dirinya tau segalanya prihal Marc, tak masalah jika Earl mampu mengambil keputusan sepihak.
Prihal Marc yang mungkin akan murka padanya karena dipisahkan dengan Katrin, itu akan menjadi urusan nanti.
Yang terpenting adalah kesehatan Marc.
"Masuklah, Katrin..." balas Earl sembari mematikan gulungan tembakau yang sedari tadi ia apit diantara jari telunjuk dan tengahnya.
Katrin masuk ke dalam ruangan milik Earl, ia dapat melihat Earl yang begitu kusut - mungkin ulah semalaman mereka tak berhenti memikirkan Marc.
Begitupun dengan Katrin, kali pertama Katrin mengetahui hal ini.
"Apa aku sudah boleh menemui Marc?" tanya Katrin menatap Earl dengan tatapan penuh harap.