Marc benar-benar, pergi sebelum apa yang dirinya lakukan terselesaikan, entah mengapa rasanya tak bisa lagi ia tahan, Marc seolah terus meronta ingin segera memeluk Katrin.
Namun, baru saja sampai di mansion milik kedua orangtuanya, Marc dapat melihat Katrin tengah meringuk di atas tempat tidur, sembari sesekali tertawa dengan komik yang ada ditangannya.
Memang aneh.
Marc berjalan, mendekat ke arah Katrin, ikut berbaring dan memeluk Katrin dari belakang, tangannya terulur, mengusap perut rata milik Katrin, membuat Katrin menggeliat pelan, "Mengapa baru datang? Kau meninggalkanku begitu saja dan datang tanpa suara," kesal Katrin.
Marc tak menjawab, dirinya semakin melancarkan aksinya dengan meremas kedua payudara Katrin, membuat gadis itu menggeram tertahan, "Kak--
"Diam sayang," bisiknya, tangannya semakin merambat, membuka kaitan bra yang Katrin kenakan, jika sudah begini - tak dapat lagi Katrin cegah.
