"Ayah, aku butuh uang..." kata Sherin pada seseorang yang berada disebrang sana.
Ada jeda beberapa saat, tampaknya Eric tengah berpikir keras, untuk apa lagi Sherin meminta uang padanya, padahal baru saja beberapa jam dirinya memberikan uang pada Sherin untuk memberi kebutuhan studynya.
"Aku harus menyewa apartemen, Ayah. Kau tau jika jarak rumah ke kampus tidaklah dekat, aku sudah mendapat peringatan dari pihak kampus," sambung Sherin berusaha meyakinkan Eric jika dirinya sangat membutuhkan ini semua.
"Baiklah, ayah akan mentransferkannya nanti - setelah ayah mendapat pinjaman dari perusahaan."
Sherin menghembuskan nafasnya lega lantas memutuskan sambungannya secara sepihak, dirinya kembali meratapi diri, memegang perutnya dan mulai meremasnya kuat.
Sherin menang tengah berada di dalam kamar hotel saat ini, seorang diri tentunya.