"Apa anak pungut itu masih belum pulang?" tanya Sherin sembari duduk diantara Emma dan Eric - kedua orangtuanya.
Emma menggeleng sembari kembali membalikan majalah yang ada ditangannya, "Biarkan saja - lagipula lebih tenang tanpanya."
Lihat? Jelas mereka bukan keluarga untuk Amora, namun entah mengapa setiap kali Amora mendapat perlakukan tak senonoh, gadis itu selalu tetap merasa baik-baik saja seolah tak memiliki perasaan untuk disakiti.
"Aku memiliki kabar baik," kata Sherin tiba-tiba setelah diam dalam keheningan.
Sherin menatap kedua orangtuanya dengan tatapan penuh arti, kedua orangtuanya bahkan sudah menatapnya dengan tatapan kebingungan, entah apa yang membuat Sherin begitu senang.
"Aku--
Sherin tetap menggantungkan ujarannya, membiarkan kedua orangtuanya dilanda keingintahuan yang begitu besar - sebenarnya apa yang Sherin inginkan?