Sergio meraih ponselnya yang sedari tadi berbunyi, padahal pekerjaannya sangat amat menumpuk hari ini, bagaimana bisa dirinya lupa mematikan ponselnya?
"A--
"Sergio!!" rengek seseorang disebrang sana membuat Sergio menarik kedua sudut bibirnya keatas.
Sergio pikir bukan Clarinda yang menghubunginya.
"Ada apa, sayang? Kau menginginkan sesuatu, hm?" Pertanyaan itu terlontar dari mulut Sergio dengan nada rendah serta tutur kata yang begitu lembut.
Ada jeda beberapa saat membuat Sergio merasa teramat penasaran, merasa tak sabar mendengar keluh kesah yang Clarinda lontarkan.
"Berat badan ku naik! Aku pasti tidak cantik lagi! Badan ku pasti tak akan sebagus dulu! Bagaimana jika pinggang ku tak lagi berbentuk, Sergio! Aku tak suka!! Ini semua salah mu!" gertaknya membuat Sergio meringis disebrang sana - ayolah, mengapa hal itu menjadi kesalahan Sergio.
"Sayang, mengapa aku?" tanya Sergio sembari tangannya terulur menyingkirkan berkas-berkas dihadapannya itu.
