"Selamat, Cla! Kau hamil," kata Myta— salah seorang teman Clarinda yang menjabat sebagai dokter kandungan.
Tak ada senyuman yang Clarinda pancarkan, bahkan tatapan Clarinda kali ini benar-benar kosong, "Ap-- apa bayi ku sehat?"
Myta mengagguk lantas menarik kedua sudut bibirnya ke atas, "Bayi mu sehat, Cla. Kau tak perlu--
"Bagaimana bisa bayinya sehat? Sedangkan satu Minggu yang lalu aku mabuk hingga tak sadarkan diri, seharusnya itu berdampak buruk bagi bayi ku 'kan? Apa bayi ku tak akan mengalami cacat atau aku yang harus melahirkan secara tidak normal? Katakan Myta!" tukas Clarinda menatap Myta khawatir.
Myta bangkit dari duduknya, mencoba memeluk Clarinda yang sudah menangis tersedu-sedu, "Tenanglah, Cla. Mengapa kau menangis? Seharusnya kau senang bukan? Calon bayi mu sehat, usia kandungan mu sudah dua Minggu, ku harap kau tak banyak memikirkan hal yang tak perlu, jaga kesehatan mu dan jauhi minum-minuman beralkohol, hm?"