Saat tiba di ruang tamu, tubuh Clarinda mematung, ia tak bisa mencerna apapun dengan baik, apa yang dirinya lihat saat ini tidak seperti apa yang ingin dirinya lihat, Clarinda berharap ini hanyalah mimpi— mimpi yang tak akan datang lagi.
Cokelat miliknya sudah habis dalam sekejap mata. Hanya tersisa kotak-kotak kosong yang berserakan, bagaimana cara wanita itu menghabiskan semuanya? Bukankah itu terlalu berlebihan?
"A-- a-- you have done?" tanya Clarinda hati-hati.
Anna melirik Clarinda sekilas setelah itu mengagguk sebagai jawaban, "Terimakasih cokelatnya."
Apa katanya? Wanita itu pikir Clarinda memberikan semua coklatnya pada Anna? Yang benar saja, Clarinda bahkan masih belum bisa merelakan setiap lelehan cokelat yang ditampung oleh lidah Anna.
"Kalo begitu kita mulai," putus Clarinda menjatuhkan diri di atas sofa, dirinya berusaha untuk terlihat baik-baik saja, takut jika Anna tersinggung dengan perubahan drastisnya.