"Aku ingat bagaimana orangtua kandung ku memperlakukan ku dan bagaimana orangtua angkat ku menjaga ku," ucap Lyora pelan nyaris tak terdengar, setelah beberapa saat wanita itu menangis dipelukan Sean, hingga akhirnya mampu bercerita dengan tatapan kosongnya. Sakit rasanya melihat pemandangan seperti sekarang ini, namun mau bagaimana pun juga Sean tak mungkin melarang Lyora menangis.
"Don't cry, baby." kata Sean menghapus air mata Lyora yang tiba-tiba berjatuhan, ada rasa tak rela, namun apalah daya? Sean mengerti apa yang Lyora rasakan.
"Aku ada bersamamu, today, tomorrow, and forever." sambungnya.
Sean kembali menarik Lyora ke dalam pelukannya, "Ingin pergi strolling, baby?"
Cukup lama Lyora terdiam, hingga akhirnya wanita itu menggelengkan kepalanya, "Aku hanya ingin sendiri, boleh tinggalkan aku?"
Tidak.
Namun, jelas Sean tak mungkin mengatakan itu, lebih baik dirinya mengagguk setuju daripada masalah akan semakin rumit nantinya.