Tak lama kemudian, pintu lift kembali terbuka. Dengan langkah gontai, Lyora berjalan menuju pintu ruangan. Tak sabar melihat apa yang mereka lakukan sebenarnya. Ah, tak ada Mary semuanya kacau. Lyora sangat merindukan Mary, bagaimana keadaan Mary dan kapan Mary kembali? Sial, mengapa ini sangat tiba-tiba, bukankah sebelumnya Mary baik-baik saja?
Setelah berada di depan pintu, Lyora menghela nafas pelan, dirinya harus tenang dan tak boleh terlalu tergesa, hingga pintu terbuka secara pelan menampilkan sesuatu yang bahkan sangat menyakitkan. Keduanya tampak tak menyadari kehadiran Lyora di ambang pintu.
Disana, terlihat dengan jelas. Gadis pengganti Mary yang tidak Lyora ketahui namanya tengah duduk di sofa dengan Sean yang sedang berjongkok menegang kaki gadis itu. Mata Lyora berkaca-kaca, tersirat rasa sakit yang begitu dalam. Ini sangatlah keterlaluan, Lyora tak dapat memaafkan ini.