Mobil pun berjalan ketika pintu sudah di tutup oleh Exhel. Mobil pun berjalan membelah jalanan kota jakarta yang cukup padat. Hingga tak lama, sampailah pada sebuah hotel berbintang di kawasan dekat dengan rumah eyang Lea. Mobil berhenti dan Deril pun turun dan berjalan masuk menuju lobi.
Dengan ramah, mereka menyambut Deril, yang di balas dengan senyuman singkat nan tipis.
Jelas bukan?
Kini Deril benar benar telah berubah sedikit demi sedikit membaik dari sebelumnya. Hak itu nampak dari hal hal kecil yang Deril lakukan. Yah, contohnya sekarang ini.
"Silahkan tuan. Tapi sebenarnya, kita belum bisa masuk ke dalam kamar tuan. Kita boleh masuk sekitar pukul 12 sampai pukul 2," jelas Exhel kepada Deril.
Deril meraih kunci kamarnya dari tangan Exhel.
"Aku tidak peduli," ujar Deril santay dengan wajah datarnya dan langsung melangkah pergi.
***