Akhirnya dengan terpaksa Jeng Oktaf sendiri yang turun tangan dan mengembalikan dengan paksa kuas cat tembok itu.
"Mas, anak saya salah beli kuas, jadi saya mau kembalikan kuas ini!" ujar Jeng Oktaf.
"Maaf, Bu, barang yang sudah di beli dari toko kami tidak bisa dikembalikan lagi, kecuali ditukar dengan barang lain yang juga ada di toko ini," ucap seorang Pelayan Toko yang bekerja di tempat itu.
"Oh, gitu ya! Kalau begitu saya minta barang ini ditukar dengan uang aja!" paksa Jeng Oktaf.
Si Pelayan Toko itu masih juga bersikap ramah.
"Maaf, Bu, seperti itu juga tidak bisa," ucapnya lagi.
"Pilih kembaliin sekarang atau saya ngamuk di toko ini!" ancam Jeng Oktaf.
"Maaf, tidak bisa, Bu," ucap Pelayan Toko itu lagi.
"Ok," ujar Jeng Oktaf dengan santai.
Lalu dia menggelindingkan badannya di toko itu dan berteriak sekencang-kencangnya.
AUWO! UWO! UWO!
Glubuk- glubuk ....!
***
5 menit kemudian.