"Soalnya, Puah, itu takut kalau Kong Cabul, nongol di pasar, Mi!" jawab Marpuah.
"Yaelah, Puah! Kirain apaan!" Jeng Oktaf menggelengkan kepalanya.
"Timbang, Oesman, doang juga," gumam Jeng Oktaf.
"Ya tapi, Puah, itu beneran takut, Mi! Mukanya Kong Cabul, masih terngiang-ngiyang di kepalanya, Puah!"
"Ah, tenang aja, Puah! Si Oesman, mah gak bakalan berani gangguin kamu, ada Mami, yang udah siap pasang badan buat kamu!" ujar Jeng Oktaf dengan penuh yakin.
"Tapi, Mi!"
"Ayo, Puah! Ikut sama, Mami!" Jeng Oktaf menarik paksa tangan Marpuah.
"Tapi, Mi—"
"Gak usah tapi-tapian!"
"Puah, belum mandi, Mi! Kata Mami, kalau anak gadis itu harus jaga penampilan!?" tukas Marpuah seraya berjalan paksa karna di tarik paksa oleh Jeng Oktaf.
Jeng Oktaf langsung terdiam sesaat, dan dia menyeringai.
Mungkin kalau Marpuah mandi dan berdandan dengan cantik, dia akan mendapatkan banyak keuntungan karna sudah mengajak Marpuah ke pasar.