"Iya, ada apa, Mi?" tanya Marpuah.
"Puah! Mami, mau cabut perizinan!" tegas Jeng Oktaf.
"Hah? Perizinan apaan, Mi?"
"Perizinan kamu pelihara binatang!" Jeng Oktaf menunjuk ke arah binatang-binatang yang ada di atas meja.
"Mami, gak bolehin lagi kamu pelihara binatang-binatang itu!" tegas Jeng Oktaf.
"Kenapa begitu? Mami, tuh gak boleh kayak gitu dong! Karna, Puah, itu dah terlanjur sayang sama binatang-binatang peliharaannya, Puah!" rengek Marpuah.
"Pokoknya Mami, gak mau tahu! Kamu harus melepaskan binatang-binatang itu sekarang!" tegas Jeng Oktaf.
"Gak mau, Mi!" Marpuah bersikeras memegangi kandang-kandang kecil binatang itu.
Jeng Oktaf terus mengoceh agar Marpuah mau menuruti perintahnya. Dan ini adalah kali pertamanya Jeng Oktaf marah besar kepada Marpuah.
Karna dia tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi Marpuah.
Abah Rene juga turut masuk ke dalam kamarnya.