"Lisa bahagia banget bisa ketemu sama, Aa Martina, di sini. Gak nyangka ternyata nyari jodoh mah segampang ini!" ucap Lisa gemas sambil mencubit-cubit pipi Martina.
Martina mulai merasakan ada yang janggal dengan Lisa, karna entah mengapa dia terlihat begitu agresif dan ingin cepat-cepat menikah dengannya, padahal mereka baru saja saling bertemu.
Martina juga mulai tidak nyaman dengan sikap aneh si Lisa ini, wajahnya terasa perih karna berkali-kali dicubit oleh Lisa.
"Ehm!" Mbah Tresno mendadak batuk melihatnya.
"Gimana? Apa kamu sudah siap lahir batin nikah sama dia?" tanya Mbah Tresno dengan nada sedikit meledek Martina.
"Maaf, Mbah! Tapi apa Mbah Tresno, bisa kasih tahu ke saya tentang asal-usul dari wanita ini?" tanya Martina.
"Loh, kenapa kamu bertanya begitu?"
"Ya, karna saya agak merasa aneh, Mbah," bisik Martina.
"Umpp! He he upss!" Mbah Tresno tampak menahan tawa melihat ekspresi Martina.