"TOLONG! ADA ORANG MESUM!" teriak Jamillah.
Wans yang panik segera menenangkan Jamillah.
"Jangan teriak-teriak dong, Millah!" ujar Wans.
"Habisnya kamu ngapain di sini?! Pasti kamu lagi ngintipin saya ya?!" teriak Jamillah lagi, tapi kali ini nadanya tidak terlalu kencang seperti tadi.
"Please, Millah, jangan teriak-teriak lagi, nanti Bang Wans, bisa dikira beneran mau ngapa-ngapain, Millah!" ujar Wans.
"Emangnya kamu siapa sih?!" Tiba-tiba saja Jamillah terlihat seperti orang yang tidak mengenali Prof. Wans.
"Loh, Jamillah, gak kenal sama, Bang Wans?!" tanya Wans.
Jamillah menggelengkan kepalanya dengan polos. "Enggak! Emangnya kamu siapa?" Jamillah bertanya balik kepada Wans.
Wans bingung dibuatnya, jelas-jelas dia sering pergi ke rumahnya tapi kok anehnya Jamillah malah tidak mengenalnya.
Meski merasa heran tapi Wans tak mempermasalahkan yang terpenting baginya saat ini, bisa dekat dengan Jamillah. Lalu Wans mengulurkan tangannya.