Senyuman Marpuah membuat hati Qimons bergetar-getar sepeti ada seekor tawon yang menari-nari di dalam perutnya.
Eh, tunggu sepertinya ada yang salah ....
Oh ya! Maksudnya seperti ada seekor kupu-kupu yang menari-nari di dalam perutnya.
"Bang Qimons, saya gak disuruh masuk?" tanya Marpuah.
"Eh, silakan. Tapi ...."
"Tapi apa, Bang Qimons?"
"Tapi kamu belum nyebutin nama kamu," ujar Qimons.
"Oh, iya!" Marpuah segera mengulurkan tangannya kearah Qimons.
"Nama aku Apipah, panggil Pipah! Harus pakek 'P' pakek akhiran, Ah!" jelas Marpuah.
"Wah, namannya ...." Qimons garuk-garuk kepala. 'Kok rada aneh ya' batin Qimons.
"Nama aku kenapa, Bang?" tanya Marpuah.
"Eh, nama kamu indah banget, Pipah!" jawab Qimons.
'Orang mah, biasa namanya Afifah, pakek 'F' bukan 'P' tapi ya mau bagaimana lagi, nama-nama dia ini ya terserah dia dong, yang penting dia mukanya cantik, kayak bidadari. Orang cantik mah bebas hehe hehe' batin Qimons.