Candra mengerutkan kening, jantungnya berdetak dan ekspresinya terlihat rumit, "Ternyata kamu dan Aksa adalah sepasang kekasih, tidak heran Galih begitu frustasi."
Kiara tersenyum canggung, dia berkata, "Tidak ada yang harus aku katakan mengenai hubungan itu. Candra, lebih baik kita membicarakan hal lain. Apa yang kamu lakukan?"
"Makan!" Candra tersenyum, "Bagaimana denganmu, Kiara? Kalau kamu tidak ada perlu lagi, bagaimana kalau kita makan malam bersama? Waktu pertama kali dan terakhir kalinya aku melihatmu aku pikir kamu ditakdirkan untukku, jadi aku ingin berbincang-bincang denganmu."
"Lain kali kita akan makan bersama ya, masih ada yang harus aku lakukan." Kiara merasa sedikit menyesal, sekarang dia adalah seorang ibu dan dia selalu memikirkan anaknya sepanjang waktu.
Kiara rela melakukan apapun untuk anaknya, bahkan jika dia harus bolak-balik untuk menengok anaknya dia akan lakukan itu.