"Sampai hari ini, kamu masih belum mengerti apa itu cinta. Pantas saja kamu hidupmu begitu menyedihkan." Aksa mendengus.
"Menyedihkan?" Tian tersenyum dengan mencela diri sendiri, "Yang menyedihkan adalah mereka yang memberi cinta, seperti ibumu, dia tidak sadar kalau dia dipermainkan olehku. Jika dia tahu identitasnya saat ini, dia bukan milikmu. Kalau ibumu bukan wanita tertua dari Keluarga Candra apa aku akan jatuh cinta padanya?"
Aksa yang mendengar itu hanya bisa diam tidak berdaya, karena dia juga menganggap ibunya terlalu bodoh.
Tian tersenyum, "Apalagi Kiara, apakah menurutmu Kiara benar-benar menyukaimu? Dia hanya melihat uang danstatusmu!"
"Tidak mungkin." Aksa menjawab, "Apa yang membuatmu mengatakan itu? Apakah kamu memahami apa yang ada dipikirannya?"