Vano memiliki mulut yang rata.
Hana melanjutkan, "Kompleks perumahan itu dimiliki oleh Ali dan keluarganya. Dan Ali kebetulan melihat sepupuku membeli rumah di sana, jadi dia memberitahuku, tetapi menurut informasi dari Ali, Aksa-lah yang memberikan uang itu. Betapa anehnya jika kamu mengatakan ini. Kamu seperti tersangka, sepupuku dikurung oleh Aksa!"
Vano diliputi dengan amarah dan tidak bisa menahan untuk tidak mengangkat tangannya dan menepuk kepala Hana, "Kamu benar-benar bodoh! Bagaimana Aksa bisa mengurung Kiara!"
Hana menggosok kepalanya dan tidak lupa untuk balas menendang Vano, "Mengapa tidak mungkin? Itu sebabnya aku datang menemui sepupuku, tetapi ternyata ponsel sepupuku mati. Aku tak bisa menghubunginya, mencurigakan."
"Jadi, apakah kamu akan melihat rumah itu lagi sekarang?" Tanya Vano.
"Ya." Hana mengangguk, "Jika kamu tidak ingin pergi denganku, aku akan mencari orang lain untuk pergi menemaniku!"