Donita tertegun sejenak melihat Kiara pergi dengan gembira, berpikir dalam hati: Aku dulu makan kepiting dan berolahraga dengan penuh semangat, apakah ini tidak cukup untuk mengosongkan perutku? Kenapa kamu sekarang mengolok-olok perutku?
Sepertinya hanya ada satu kemungkinan.
Pikiran Kiara perlahan-lahan berubah, dan sikap terhadap anak di dalam perutnya telah berubah, bahkan pikirannya menjadi ingin dia lindungi.
"Donita, kamu tidak lapar? Kenapa kamu tidak pergi?" Kiara mengambil beberapa langkah, lalu berbalik untuk meminta Donita pergi, "Melihat semakin banyak orang di kafetaria, ayo cepat pergi!"
"Ah? Oh, oke!" Donita buru-buru pergi dan tidak berencana memberitahu Kiara apa yang baru saja terjadi. Dia percaya bahwa segala sesuatu memiliki keinginannya sendiri, dan dia tidak ingin mempengaruhi pikiran Kiara.
Mungkinkah perubahan seperti itu baik untuk Kiara? Dia berharap sahabatnya akan hidup bahagia, itu sudah cukup.