Chereads / Pacar kedua / Chapter 10 - Hukuman Untuk berdua

Chapter 10 - Hukuman Untuk berdua

"Ya ampun coba kamu lihat itu Brian juga belum mengerjakan tugasnya dan kamu lihat itu dosen memarahi dia sampai seperti itu terus gimana," ucap Gadis kepada Luna yang sedang ketakutan melihat Brian di depan kelas.

"Ya ampun aku udah tahu aku harus gimana ini, ya sudah kalau begitu aku juga mengangkat tangan ya mau gimana lagi orang aku juga tidak mengerjakan tugas!" ucap Luna dengan nada yang sangat lemas berpasrah diri untuk mendapatkan hukuman dari dosen.

Akhirnya tidak lama kemudian Luna pun mengangkat tangannya dan bicara kepada dosennya.

"Saya Pak saya belum mengerjakan tugas karena saya belum terlalu mengerti bagaimana tugas yang kemarin itu," ucap Luna dengan sangat sopan kepada Bapak dosennya itu dan mengangkat tangannya.

"Ya sudah kalau begitu kamu harus maju kedepan sini bersama Brian! kalian ini memang tidak menghormati dosen ya! bukannya kamu mahasiswa baru tapi kenapa sudah membuat ulah!" tegas dosen itu kepada Luna dengan nada yang sangat keras.

Luna pun terdiam dan bergegas untuk pergi ke depan dan berdiri di hadapan teman-temannya bersama Brian.

"Karena kalian berdua tidak mengerjakan tugas dari Bapak kalian berdua Bapak hukum untuk membersihkan toilet! kalian berdua yang membersihkan toilet ada 4 jadi kalian bagi saja!" tegas Bapak dosen itu kepada Brian dan juga Luna.

Luna hanya terdiam dan pasrah dengan hukuman yang diberikan oleh dosen itu karena dia sama sekali tidak pernah berulah ketika di perkuliahan tetapi kali ini dia membuat ulah padahal dia mahasiswa baru di situ.

"Iya, Pak, terima kasih banyak Pak," ucap Brian.

Akhirnya Brian dan juga Luna pun pergi ke toilet dan membersihkan semua toilet yang ada di fakultasnya itu.

Diperjalanan ketika hendak bergegas ke toilet Luna pun bertanya kepada Brian.

"Kenapa kamu tidak mengerjakan tugas? Bukanya mahasiswa lama ya di sini kamu kelupaan ya?" tanya Luna dan penasaran menghadap ke arah wajah Brian.

"Kamu kenapa sih kok kepo banget? aku lagi males kerjakan tugas dari Bapak dosen itu jadi aku lagi dihukum saja daripada mengikuti proses pembelajarannya!" tegas Brian kepada Luna.

"Loh kok gitu! kamu kuliah apa yang mau dicari?" tanya Luna kepada Brian.

Luna sangat penasaran dengan jawaban Brian, entah apa yang ada dipikiran Luna tetapi Luna sangatlah tidak paham dengan yang dikatakan oleh Brian.

"Kenapa sih kamu tanya terus kamu kepo banget ya orangnya, sudahlah sekarang kita mendapatkan hukuman dari dosennya kita kerjakan jangan banyak bicara lagi!" ketus Brian dengn males dan dengan memalingkan wajahnya dan meninggalkan Luna.

"Aku cuman bertanya padahal tidak bertanya yang aneh-aneh, bertanya seperti itu saja dia sudah marah, ya ampun benar kata Gadis dia memang orang yang sangat cuek dan juga orangnya tidak asik!" batin Luna.

Setelah sampai di toilet mereka pun membersihkan toilet dan ketika Luna membersihkan toilet Luna mendapati kecoa di dalam toilet.

Sontak Luna berteriak sangat keras dan membuat Brian terkaget dan lari ke arah Luna.

"Ada apa sih kamu berteriak seperti itu! kalau didengar dosen gimana! kamu tinggal membersihkan saja kok malah berteriak seperti itu!" tegas Brian kepada Luna.

Terlihat dari wajah Brian dia sangat marah kepada Luna.

"Ya ampun aku sebenarnya tidak mau berteriak tapi bagaimana lagi itu di situ ada kecoa dan aku tidak bisa melihat kecil seperti itu karena aku orangnya sangat bersih dan selalu saja membersihkan apapun yang kotor, jadi aku takut saja ketika melihat kecoa ada di situ," ucap Luna kepada Brian.

"Ya ampun gitu saja sampai berteriak sampai di Amerika! itu loh suara kamu dikecilin sedikitlah tinggal di buang saja kecoanya jangan terlalu banyak berteriak, nanti dosen datang ke sini kamu mau apa!" ucap Brian kepada Luna.

Brian pun pergi meninggalkan Luna dan lagi membersihkan toilet.

"Orang gak sengaja juga teriak! enggak juga kenceng-kenceng amat, gitu banget marahnya," gumam Luna ketika melihat Brian marah kepada dirinya.

Tak lama kemudian mereka telah menyelesaikan hukuman dari dosen yaitu dan terlihat Luna sangat lelah dan duduk di depan toilet.

Begitupun juga dengan Brian yang terlihat sangat lelah.

"Ya ampun aku capek banget aku belum pernah begini capeknya karena atau lihatnya terlalu kotor jadi harus disikat sangat keras," ucap Luna kepada Brian.

"Ya Sudahlah jangan mengeluhkan sekarang sudah selesai kamu bisa istirahat kamu kelihatan capek banget!" seru Brian ketika memandang wajah Luna yang banyak keringat di wajahnya.

"Iya aku capek banget tapi aku takut tiba-tiba dosen itu datang kesini dan memarahi kita lagi," ucap Luna kepada Brian.

Terlihat dari wajah Luna sangat takut dan sepertinya baru saja menerima hukuman dari dosen.

"Memang kamu sebelumnya tidak pernah membuat ulah ya di kampus kamu atau kamu tidak pernah dihukum?" tanya Brian kepada Luna.

"Iya aku tidak pernah mendapatkan hukuman seperti ini juga aku lali tadi malam aku malah membaca buku tidak mengerjakan tugas, tapi memang aku tidak bisa dan belum mengerti tugas yang diberikan oleh dosen kemarin," ucap Luna memberi pengertian kepada Brian.

Brian pun merasa kasihan kepada Luna yang sangat terlihat dari wajahnya begitu lelah menerima hukuman dari dosen itu.

"Tapi sekarang kamu menyelesaikan semuanya kan tinggal istirahat saja yang penting jangan ribut kalau kamu ribut suara sampai di sana kan nanti dosen ke sini kita nanti akan dimarahi lagi!" ucap Brian kepada Luna.

Luna pun menganggukkan kepalanya dan tidak berbicara lagi karena dia merasa dirinya sangat capek dan butuh istirahat.

Ketika itu Brian memandangi wajah Luna yang bercucuran keringat dan juga terlihat sangat lelah.

"Kasihan dia tidak pernah mendapatkan hukuman seperti ini di kampusnya yang dulu dan sekarang dia sudah hukuman seperti ini karena kelalaiannya dia, kalau dilihat dia cantik juga ya," batin Brian ketika memandang wajah Luna yang sedang kelelahan.

Ketika Brian memandangi wajah Luna tiba-tiba Luna melihat ke arah Brian, seketika itu Brian pun terkaget dan salah tingkah di depan Luna.

"Kamu kenapa melihat aku seperti itu! memangnya ada yang salah ya dari aku tumben banget kamu memandangi aku seperti itu biasanya saja berbicara sedikit saja kamu sudah malas!" tegas Luna kepada Brian yang sedang memandangi wajahnya.

"Kamu jangan kegeeran lah siapa sih yang memadai kamu aku hanya melihat teringat kamu itu aku kasihan dengan kamu, kenapa kamu tidak mengerjakan tugas seperti itu jadinya kamu mendapatkan tugas dan hukuman seperti ini kan," ucap Brian kepada Luna.

Luna pun yang menatap dengan sinis ke arah wajah Brian yang sedang memandanginya.

"Kenapa kamu memandang aku seperti itu! kamu memandangi aku seperti aku ini teroris saja!" tegas Brian.

Brian merasa sangat malu ketika dirinya memandangi wajah Luna dan Luna menyadari tentang hal itu.

"Kamu kenapa kamu memikirkan apa kok wajah kamu merah seperti itu, makanya kamu jangan memandangiku seperti itu jadi salah tingkah kan kalau aku tahu kamu memandangi aku seperti itu, sudah lah santai saja," ujar Luna kepada Brian.

Brian pun terdiam dan tidak berkata-kata karena dia sangat malu ketika Luna mendapati dirinya sedang memandangi wajah Luna.

"Kenapa kamu pindah dari kampus?" tanya Brian kepada Luna yang sedang berada di sampingnya.

"Ya aku mau cerita tapi gimana ya, tempatnya juga tidak memungkinkan untuk menceritakan untuk semua, aku akan memberitahukan kamu kenapa aku bisa pindah dan kenapa aku pindah ke sini," ucap Luna dengan lembut kepada Brian.

bersambung