"Ayah, Bunda Luna pamitan ya untuk pergi ke kampus," ujar Luna kepada Ayah dan Bundanya yang sedang duduk di meja makan.
"Ya sudah kalau begitu kamu hati-hati ya ingat belajar baik-baik dan jangan yang aneh-aneh diperbuat," ucap Bunda Merlin kepada anak gadisnya itu.
"Ya Bunda siap! aku tuh selalu ingat kok apa yang dikatakan Bunda dan aku tahu juga apa yang dikatakan oleh Bunda itu semuanya baik untuk aku kedepannya," ucapnya kepada Bunda Merlin dengan tersenyum bahagia di wajahnya.
Akhirnya Luna pun pergi ke kampus sesampainya di kampus
dia tidak sengaja bertemu dengan Brian ketika hendak masuk kelas.
Luna tidak sengaja menabrak dan menjatuhkan buku yang dipegang oleh Brian.
"Prak,"
Suara buku itu terjatuh di lantai.
"Ya ampun maaf ya aku tidak sengaja tadi kalau aku lihat kamu berjalan tadi pasti aku tidak akan menabrak kamu, maaf ya aku yang lalai tidak melihat kamu sedang berjalan di depanku," ujar Luna meminta maaf kepada Brian.
"Oh iya tenang saja tidak perlu meminta maaf sampai seperti itu,"
jawab Brian dengan sangat cuek.
Brian pun mengambil buku yang jatuh di lantai dan langsung saja meninggalkan Luna dan pergi ke kelas.
"Ya ampun kok segitunya banget sih dia cuek sama aku itu bukannya
yang namanya Brian ya," gumam Luna dalam hati ketika melihat Brian pergi meninggalkannya.
Luna tidak menyangka Brian mempunyai sifat yang sangat cuek dan sangat singkat ketika berbicara kepada orang lain.
Akhirnya tak lama kemudian
Luna pergi ke kelas dan langsung duduk di samping Gadis.
Ketika itu dosen belum masuk dan Luna bercerita tentang Brian kepada Gadis.
"Gadis aku mau berbicara sesuatu kamu mau kan mendengarkan aku? ini tuh aku benar-benar tidak sengaja tapi aku sangat kecewa deh melihat dia!" tegas Luna bercerita kepada temannya itu.
"Maksud kamu apa sih kamu berbicara pelan-pelan belah mana aku tahu kamu mau berbicara apa? coba kalau nafas kamu saja tersengal-sengal seperti itu,"
ucap Gadis kepada Luna yang sedang duduk disampingnya.
"Ya ampun maksud aku itu tadi aku jalan dan menabrak Brian tapi ternyata dia tidak ada pembicaraan apapun itu dan aku minta maaf pun dia hanya terlihat biasa saja," ujar Luna dengan rasa penasarannya kepada Brian.
"Ya ampun kan aku kan sudah bilang sama kamu kalau Brian itu orangnya memang sangat kaku dan cuek jadi jangan kaget ketika kamu bertemu dengan Brian," ucap Gadis kepada Luna.
Luna selalu saja tidak percayaan dikatakan oleh Gadis karena dia ingin membuktikan sendiri.
"Bagaimana sifat dari orang yang dikaguminya itu?" tanya Gadis kepada Luna.
"Aku kok masih tidak percaya ya? Kalau dia itu adalah orang yang sangat cuek tapi dari wajahnya itu dia sangat tampan dan tidak mungkin dia cuek ke semua wanita," ucap Luna dengan lantang kepada Gadis.
"Ya ampun kamu tidak mempercayai aku aku ini teman dia dari dulu dan juga aku sekelas lagi dengan dia cobalah pikir-pikir dulu, masa iya aku mau berbohong dengan kamu sih kan tidak mungkin," ucap Gadis kepada Luna.
Gadis pun berdiam diri ketika mendengarkan perkataan dari temannya itu dia hanya memikirkan sebenarnya mengapa Brian mempunyai sifat yang cuek seperti itu ke semua wanita di kampus.
"Sudahlah kamu jangan memikirkan dia nanti kalau kamu jatuh cinta sama dia malah repot karena dia orangnya seperti itu," ucap Gadis kepada Luna.
"Kamu bicara apa sih? aku kan hanya mengaguminya kalau soal suka atau tidaknya itu aku tidak tahu namanya juga baru melihat dia masa iya langsung jatuh cinta!" tegas Luna kepada Gadis.
Tak lama kemudian dosen pun datang untuk mengajar kelas Luna setelah dosen masuk ternyata dosen itu meminta tugasnya untuk dikumpul.
sedangkan Luna belum mengerjakan tugas itu karena dia belum memahami apa yang harus dikerjakan.
"Ya sudah anak-anak sekarang kumpulkan tugas yang kemarin kamu buat ya karena setengah jam lagi Bapak akan mengambil nilai tugas itu!" ucap Bapak dosen itu kepada semua mahasiswa yang ada di kelas.
"Aduh mati aku kan aku belum bisa mengerjakan tugas-tugas itu aku juga lupa kalau aku harus bertanya dengan Gadis tadi malam," batin Luna.
"Kamu kenapa kok diam seperti itu Kamu tidak membawa tugas?" tanya Gadis kepada Luna.
"Sebenarnya bukan aku tidak membawa tugas tapi aku memang tidak mengerjakan tugas aku tidak mengetahui bagaimana caranya mengerjakan itu jadi ya mau tidak mau aku harus tidak mengerjakannya; ucap Luna kepada Gadis.
Gadis pun merasa bingung dengan Luna ketika mendengarkan perkataan Luna, Gadis tidak bisa banyak berpikir karena setiap hari di kelas Gadis selalu ada tugas.
Tetapi mengapa Luna tidak bertanya tentang tugas yang sama sekali tidak pernah dia tahu cara mengerjakannya.
"Ya ampun kamu ini bagaimana sih masa iya kamu tidak mengerjakan tugas kamu yang diberikan dosen yang ada di depan itu! itu adalah dosen yang paling killer loh!" tegas Gadis kepada Luna.
"Ih kamu jangan ngomong seperti itu aku takut lah kalau kamu berbicara seperti itu kan aku belum ada lagi tugas yang aku selesaikan," ujar Luna kepada Gadis.
Luna sangat terlihat sangat takut ketika Bapak dosennya itu bertanya kepada dirinya tentang tugas yang diberikan kemarin.
"Ini gimana nanti kalau sampai Bapak dosen tahu aku tidak mau bawa apa yang diinginkan aku takut dia marah kepada aku," ucap Luna kepada Gadis.
"Sudahlah kamu jangan takut kamu biasa saja kalau kamu takut kamu malah kena marah loh, makanya itu kamu diam saja nanti kalau Bapak dosen bertanya baru kamu menjawab Ya," ucap Gadis yang ingin melindungi Luna dari amukan Bapak dosen.
"Terima kasih ya nanti kalau memang sulit tugasnya aku minta bantuan kamu ya, tapi kalau untuk sekarang aku tidak bisa memberikan apa-apa kepada Bapak dosen karena memang aku belum bisa mengerjakan tugas yang dikasihnya!" tegas Luna kepada Gadis.
"Cepat dikumpul tugas yang Bapak Kasih jangan di undur-undur ya karena Bapak tidak suka kalau sampai tugas Bapak tidak dikerjakan sekarang!" tegas Bapak dosen itu depan kelas sambil menegaskan apa yang dikatakan.
Luna terlihat sangat takut ketika mendengarkan suara Bapak dosen itu ketika meminta tugasnya dikumpul
Oh iya Bapak mau bertanya.
"Siapa yang belum mengerjakan tugas yang Bapak kasih silahkan angkat tangan dan ke depan sini," ujar Bapak dosen itu dengan suara yang sangat tegas.
Ketika itu Brian mengangkat tangannya tinggi-tinggi dan berbicara bahwa dirinya belum mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bapak dosen itu saya Pak saya belum mengerjakan tugas Bapak karena tadi malam saya ketiduran Pak! Mohon maaf Pak," ucap.
Brian dengan tegas.
Sontak Luna pun terkejut ketika mendengar perkataan Brian bahwa dirinya belum mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bapak dosen.
"Hah serius dia belum mengerjakan tugas yang diberikan oleh Bapak dosen yang killer ini tapi tidak mungkin dia berbohong kepada Bapak dosen, berarti memang benar-benar dia mengerjakan tugas itu," batin Luna.
Luna terkaget ketika mendengarkan bahwa Brian belum mengerjakan tugas itu dan akhirnya Luna pun melihat Brian
berdiri di depan kelas dan dimarahi oleh dosen killer itu.
bersambung