Chereads / Suami Autis Kesayanganku / Chapter 16 - Melanjutkan Yang Tertunda Sebelumnya(21+)

Chapter 16 - Melanjutkan Yang Tertunda Sebelumnya(21+)

Khusus 18+, yang di bahawah umur harap melewati bab ini saja, dosa ditanggung masing-masing!!!!!!__________________________________________

"Kakak....., mengapa kita berjalan begitu cepat." ucap Halima yang hampir saja jatuh tersandung menaiki anak tangga dengan begitu cepat setelah sebelumnya mereka berdua tiba-tiba pergi meninggalkan pasangan suami istri yang merupakan saudara sepersusuan suaminya yang bahkan belum sempat diperkenalkan nama mereka dengan dirinya oleh Umar.

"Maaf...aa.... aku..," ucap Umar yang saat ini tergagap diwaktu yang tidak tepat sehingga membuat laki-laki tampan itu langsung mengendong istri mungilnya dan membawa kekamar mereka dengan berjalan cepat.

Halima merasa begitu heran dengan sikap suaminya yang saat ini terkesan terburu-buru dan tidak tenang sampai tergagap itu menandakan jika saat ini Umar terlalu cemas ataupun gerogi.

Istrinya tercinta begitu sangat menggoda saat ini dengan wajah bingung menatap kearah wajahnya walaupun Umar hanya fokus menatap kearah depan agar mereka tidak sampai menabrak dan terjatuh tentunya.

"Kakak kau baik-baik saja?" ucap Hajar yang saat ini menyentuh wajah suaminya ketika mereka telah sampai kamar dan sebelumnya Umar juga telah mengunci pintu.

"Iiiii... ya. Aku hanya.... merasa ingin meminta... hak ku... saat ini...," ucap Umar yang seharusnya saya ini berkata dengan tegas tapi karena gagap kambuh oleh karena itu ucapannya agak terdengar sedikit aneh mungkin saat ini.

Tapi Halima yang saat ini membuat Umar terkejut karena gadis mungil nancantik yang masih begitu mudah itu malah memberikan sebuah kecupan manis di bibirnya. Yang membuat Umar saat ini langsung saja tersenyum manis karena ulah istrinya tercinta saat ini membuat dirinya benar-benar terpancing menginginkan sesuatu yang lebih dari sebuah ciuman.

"Hemmmmmmm....," gumam Halima kaget karena saat ini tengkuknya ditahan dan suamiya memperdalam ciuman mereka menjadi lebih intens walaupun saat ini Halima hanya terdiam membiarkan saja apa yang suaminya lakukan padanya.

"Dirimu benar-benar manis dan memabukkan Istriku.....," batin Umar yang saat ini tidak hanya bibirnya yang terus melumut bibir istrikanya yang manis namun kedua tangannya juga mulai bergerak nakal melepaskan pakaian istrinya dengan terburu-buru.

"Suamiku...., dia yang melakukan ini suami ku..., tapi aku telah pipis dan malu mengatakannya." batin Halima sambil mengatur napas saat ini mendengar suaminya membaca doa sebelum menyatu dengannya.

"Aku..... pikir ini mudah tapi ternyata ini cukup sulit mengapa dirimu begitu sempit sayang padahal telah banyak sekali cairan mu yang keluar karena rangsangan ku sebelumnya." batin Umar yang saat ini akhirnya menghentak dengan hentakan yang lebih kuat.

Halimah yang sebelumnya terbang tinggi karena kenikmatan yang diberikan oleh suaminya tercinta dari sentuhan yang dilakukan oleh suaminya benar-benar membuat dirinya mabuk dan lupa diri tapi saat ini saya merasa ada benda asing yang berusaha memasuki bagian intim pangkal pahanya dengan cukup keras membuat Halima meringis karena merasakan sakit pada bagian pangkal pahanya yang seperti dirobek benda tumpul yang cukup besar dan panjang yang bahkan saat ini sedang berusaha menerobos masuk lebih dalam.

"Aaaaaaaaakh...., Kakak.... sakit...," ucap Halima yang saat ini bahkan telah mencengkram erat punggung suaminya untuk melampiaskan rasa sakit bahkan Air matanya telah menetes saat ini.

"Maafkan aku.... sayang. Aku berjanji sakitnya cuman sebentar." batin Umar kali ini melanjutkan untuk memasukkan benda pusaka miliknya itu agar tenggelam lebih dalam karena saat ini memang baru masuk setengah.

"Kakak aaaaaaaaaaah...cukup..... hiks....hiks..... hiks...," ucap Halima yang saat ini terisak karena menahan sakit pada bagian pangkal pahanya yang ditusuk oleh benda tumpul yang cukup panjang.

Dengan lembut Umar berhenti sejenak mengecup kening istrinya tercinta dengan lembut lalu menghapus air mata Istrinya dengan mengunakan tangannya memberikan waktu beberapa saat agar tubuh istrinya bisa menyesuaikan diri dengan miliknya.

"Maaf..... sayang...., Kamu miliku. Saat ini dan selamanya akan tetap menjadi istriku.....," ucap Umar yang saat ini melumut bibir seksi istrinya tercinta yang tampak begitu sangat menggoda.

Akhirnya saat ini Halimah bisa merasakan nikmat yang begitu besar dan rasa sakitnya perlahan menghilang digantikan oleh rasa nikmat yang memabukan saat suaminya tercinta itu mulai bergerak dengan perlahan yang kemudian menjadi semakin cepat.

"Kakak.... aku...., aku..., aku... ahhhh, aaahh, aaaaaakh pipis.....lagi....,"ucap Halima yang saat ini pelepasan kemabali untuk yang kesekian kalinya namun suaminya tercinta itu belum juga pelepasan.

"Iya sayang ku..... itu namanya bukan pipis.... aaaaaakh..., dirimu begitu indah dan seksi istriku.....," ucap Umar dengan gemas saat ini terus memompa lubang kenikmatan istrinya yang baru saja di jebol olehnya.

"Hahhhhhh....aaaahhhhhh, kakak udah haahhhhhhuhh.... ahhhhh.... ya.... capek...," ucap Halima yang saat ini baru mengalami pengalaman pertama kali bercinta ternyata begitu melelahkan.

"Sebentar lagi sayang....," ucap Umar yang saat ini sedang gemas bermain di gunung kembar milik istrinya tercinta itu memberikan banyak tanda cinta di sana sambil sesekali menghisap pucuk gunung kembar itu bergantian dengan gemas dengan terus memompa lubang kenikmatan istrinya tercinta yang begitu sempit itu tanpa henti.

"Aaaaaaahhhhhh..... aahhhhhhh..... ahhhhh ka..... kakak..., terlalu dalam." ucap Halima yang saat ini terus mendesah karena ulah suaminya yang terus bergerak dengan cepat menumbuk bagian pangkal pahanya dengan begitu cepat dan lebih dalam kali ini.

"Aaaaaaaaaaah.... aaaaaakhhhh.., sayangku dirimu sungguh sangat nikmat." ucap Umar yang kali ini mengalami pelepasan didalam sana menumpahkan banyak sekali benihnya Sambil memeluk erat tubuh mungil istrinya sehingga miliknya benar-benar tenggelam lebih dalam lagi.

"Aaaaaakh." jerit Halima yang saat ini benda panjang tumpul dan cukup besar itu sepertinya meledak didalam sana memuntahkan banyak cairan yang membuat rahimnya terasa hangat.

"Aku mencintaimu istriku... aku sangat mencintaimu.....," ucap Umar yang saat ini mengecup lembut kening istrinya dengan penuh cinta karena istri mungilnya begitu hebat bisa mengimbanginya dan membuat Umar yang sebelumnya menganggap dirinya Pria dewasa yang tidak akan pernah melakukan hal ini karena sulit menemukan wanita yang tulus menerima fakta dirinya yang merupakan seorang Autisme.

"Aku juga mencintaimu kakak. Bisakah sekarang kita istirahat sungguh ini adalah pengalaman pertama ku yang begitu melelahkan dan menguras banyak energi." ucap Halima dengan polosnya membuat Umar terkekeh geli dan mengecupi seluruh wajah istrinya tercinta yang begitu sangat menggemaskan dan seksi saat ini karena di banjiri keringat akibat pergaulan panas mereka.

"Tentu saja.... sayang." ucap Umar yang saat ini dengan lembut memeluk istrinya tercinta mengecup keningnya dengan penuh kasih sayang dan dengan perlahan melepaskan penyatuan mereka tampak darah dan cairan cinta mereka sedikit keluar dari lubang kenikmatan istrinya yang membuktikan jika Umar adalah orang pertama yang menyentuh istrinya.

Halima yang saat ini dari seorang gadisnya yang begitu disayanginya membuat Halima menjadi wanitanya yang begitu sangat dicintainya dan menjadi candu untungnya karena kegiatan pergulatan panas yang dilakukan oleh Umar yang pertama ini benar-benar membuat laki-laki tampan itu kecanduan untuk selalu menginginkan lagi, lagi dan lagi.

Jika bukan dirinya yang merasa kasihan melihat istri mungilnya yang sepertinya bahkan bahkan sedikit meringis kesakitan karena ulahnya dan yang saat ini juga mulai bernapas dengan normal tidak seperti sebulannya.